Kasubdit Fasilitasi Kawasan Perkotaan Direktorat Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Gensly mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi komitmen Pemkab Badung terhadap digital teknologi yang sangat kuat.
"Digital teknologi bisa terwujud, tergantung political will dari kepala daerah, good will dari OPD. Kalau ini bisa dilakukan akan mudah mewujudkan smart city," ujar Gensly saat mengunjungi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengusulkan 15 daerah baru untuk masuk piloting areal smart city network ke ASEAN. Bersama dengan Badan Standar Nasional, pihaknya juga sudah menyiapkan regulasi sehingga daerah-daerah punya labeling.
Baca juga: Badung mulai percontohan Pembelajaran Tatap Muka pada Mei
Menurutnya, pola digital teknologi saat ini dengan adanya dampak pandemi COVID-19 juga memiliki nilai plus dan minusnya.
"Sebenarnya untuk digital teknologi ini, smart city ada SNI-nya, berbasiskan ISO 37120. Daerah-daerah ini yang telah ber ISO sehingga ada standar dan pakem-pakem yang disiapkan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan, kehadiran Kasubdit Fasilitasi Kawasan Perkotaan Ditjen Adwil itu tentunya akan dapat lebih mendorong Pemkab Badung dalam melaksanakan transformasi teknologi.
Menurutnya, Pemkab Badung terus berkomitmen terkait dengan pengembangan teknologi sehingga pihaknya juga terus mendorong perangkat daerah untuk melakukan langkah- langkah dalam tata kelola berbasis digital yang sudah dilaksanakan oleh negara-negara internasional dalam pengelolaan digitalisasi.
Ia menambahkan Pemkab Badung juga telah membuat program jaringan internet yang dapat diakses secara gratis, yang telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh kalangan masyarakat yang ada di Badung,"
"Kami yakin dengan pengembangan teknologi berbasis digital akan memudahkan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Badung IGN Jaya Saputra menjelaskan saat ini program jaringan Wi-Fi gratis di Badung sudah masuk ke tingkat rumah tangga sebanyak 1.500 titik.
Baca juga: Pemkab Badung raih penghargaan SAKIP dan Reformasi Birokrasi
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan digitalisasi bidang-bidang strategis seperti bidang kesehatan, pelayanan publik, pendidikan, maupun pariwisata.
"Dari segi pemerintahan juga sudah dilakukan sentralisasi pelaksanaan IT. Untuk ekonomi digital kami sedang menyusun, mempersiapkannya sehingga generasi muda nantinya tidak sekedar memanfaatkan Wi-Fi untuk hiburan saja, namun juga dapat menghasilkan uang dari IT ini," ujarnya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Digital teknologi bisa terwujud, tergantung political will dari kepala daerah, good will dari OPD. Kalau ini bisa dilakukan akan mudah mewujudkan smart city," ujar Gensly saat mengunjungi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengusulkan 15 daerah baru untuk masuk piloting areal smart city network ke ASEAN. Bersama dengan Badan Standar Nasional, pihaknya juga sudah menyiapkan regulasi sehingga daerah-daerah punya labeling.
Baca juga: Badung mulai percontohan Pembelajaran Tatap Muka pada Mei
Menurutnya, pola digital teknologi saat ini dengan adanya dampak pandemi COVID-19 juga memiliki nilai plus dan minusnya.
"Sebenarnya untuk digital teknologi ini, smart city ada SNI-nya, berbasiskan ISO 37120. Daerah-daerah ini yang telah ber ISO sehingga ada standar dan pakem-pakem yang disiapkan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan, kehadiran Kasubdit Fasilitasi Kawasan Perkotaan Ditjen Adwil itu tentunya akan dapat lebih mendorong Pemkab Badung dalam melaksanakan transformasi teknologi.
Menurutnya, Pemkab Badung terus berkomitmen terkait dengan pengembangan teknologi sehingga pihaknya juga terus mendorong perangkat daerah untuk melakukan langkah- langkah dalam tata kelola berbasis digital yang sudah dilaksanakan oleh negara-negara internasional dalam pengelolaan digitalisasi.
Ia menambahkan Pemkab Badung juga telah membuat program jaringan internet yang dapat diakses secara gratis, yang telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh kalangan masyarakat yang ada di Badung,"
"Kami yakin dengan pengembangan teknologi berbasis digital akan memudahkan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Badung IGN Jaya Saputra menjelaskan saat ini program jaringan Wi-Fi gratis di Badung sudah masuk ke tingkat rumah tangga sebanyak 1.500 titik.
Baca juga: Pemkab Badung raih penghargaan SAKIP dan Reformasi Birokrasi
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan digitalisasi bidang-bidang strategis seperti bidang kesehatan, pelayanan publik, pendidikan, maupun pariwisata.
"Dari segi pemerintahan juga sudah dilakukan sentralisasi pelaksanaan IT. Untuk ekonomi digital kami sedang menyusun, mempersiapkannya sehingga generasi muda nantinya tidak sekedar memanfaatkan Wi-Fi untuk hiburan saja, namun juga dapat menghasilkan uang dari IT ini," ujarnya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021