Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Dr. Yousef bin Ahmad Al-Othaimeen, telah mengirimkan surat belasungkawa dan simpati kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Al-Othaimeen menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Presiden dan rakyat Indonesia, dan keluarga yang berduka dari 53 awak kapal selam, demikian keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Al-Othaimeen juga berdoa kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang luas dan tak berujung kepada jiwa-jiwa almarhum yaitu 53 awak kapal selam .
Kapal selam KRI Nanggala-402 lepas dari radar pada Rabu (22 April) saat latihan torpedo langsung di lepas pantai pulau Bali.
Baca juga: TNI AL akan evakuasi KRI Nanggala-402 di perairan Bali
Kapal selam berusia 40 tahun itu ditemukan hancur menjadi tiga bagian di dasar laut setelah lima hari upaya pencarian. Semua 53 awak kapal dinyatakan gugur.
Pejabat Angkatan Laut Indonesia telah menerima sinyal dari kapal selam dengan kedalaman lebih dari 800 meter pada Minggu.
Sebuah kendaraan penyelamat bawah air, yang dipinjamkan oleh Singapura, diturunkan untuk mendapatkan konfirmasi visual dari bangkai kapal tersebut.
Dibangun di Jerman pada tahun 1977, KRI Nanggala telah melakukan overhaul (perbaikan menyeluruh) di Korea Selatan pada 2012.
Negara tetangga Singapura dan Malaysia serta Amerika Serikat dan Australia termasuk di antara negara-negara yang memberikan bantuan untuk mencari kapal selam, dengan hampir dua lusin kapal perang dikerahkan untuk menjelajahi zona pencarian yang mencakup sekitar 10 mil laut persegi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Al-Othaimeen menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Presiden dan rakyat Indonesia, dan keluarga yang berduka dari 53 awak kapal selam, demikian keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Al-Othaimeen juga berdoa kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang luas dan tak berujung kepada jiwa-jiwa almarhum yaitu 53 awak kapal selam .
Kapal selam KRI Nanggala-402 lepas dari radar pada Rabu (22 April) saat latihan torpedo langsung di lepas pantai pulau Bali.
Baca juga: TNI AL akan evakuasi KRI Nanggala-402 di perairan Bali
Kapal selam berusia 40 tahun itu ditemukan hancur menjadi tiga bagian di dasar laut setelah lima hari upaya pencarian. Semua 53 awak kapal dinyatakan gugur.
Pejabat Angkatan Laut Indonesia telah menerima sinyal dari kapal selam dengan kedalaman lebih dari 800 meter pada Minggu.
Sebuah kendaraan penyelamat bawah air, yang dipinjamkan oleh Singapura, diturunkan untuk mendapatkan konfirmasi visual dari bangkai kapal tersebut.
Dibangun di Jerman pada tahun 1977, KRI Nanggala telah melakukan overhaul (perbaikan menyeluruh) di Korea Selatan pada 2012.
Negara tetangga Singapura dan Malaysia serta Amerika Serikat dan Australia termasuk di antara negara-negara yang memberikan bantuan untuk mencari kapal selam, dengan hampir dua lusin kapal perang dikerahkan untuk menjelajahi zona pencarian yang mencakup sekitar 10 mil laut persegi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021