Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali mengadakan Pasar Gotong-Royong Krama Bali (PGRKB) yang dihadiri Bupati  I Gede Dana di Lapangan Taman Budaya Candra Buana Karangasem, guna menjamin dan menjaga stabilitas harga menjelang hari raya keagamaan.

"Dengan PGRKB diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memperoleh barang dengan harga yang lebih murah. Ada dua hari raya besar yang akan datang yakni Hari Raya Kuningan dan Idul Fitri, yang dikhawatirkan naiknya harga kebutuhan menjelang hari raya," kata Bupati Gede Dana melalui siaran rilis Humas Pemkab Karangasem, Rabu.

Baca juga: Bupati Karangasem buka Lomba Barista Kopi Bali

Didampingi Wabup Artha Dipa, Sekda Sedana Merta dan seluruh OPD se-Kabupaten Karangasem saat meninjau aktivitas PGRKB, Bupati Gede Dana mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak secara ekonomi dan sosial yang mengakibatkan menurunnya pemasaran produk pertanian, perikanan dan industri lokal masyarakat Bali pada umumnya dan Karangasem pada khususnya.

Pasar Gotong Royong di Kabupaten Karangasem adalah bentuk dukungan pemerintah daerah dalam menyukseskan implementasi program Pemerintah Provinsi Bali dalam membangun pertanian yang berbasis pada petani lokal.

Sesuai dengan Visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" di Karangasem melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Bupati Gede Dana mengajak seluruh OPD untuk dapat berinovasi mewujudkan Karangasem Era Baru yang Pradnyan, Kertha, Shanti dan Nadi (Prakerthi Nadi).

Lewat kegiatan PGRBK juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian pegawai dan karyawan serta kesadaran masyarakat secara bergotong royong membantu petani, nelayan, pengrajin, dan pelaku UMKM.

"Selain menstabilkan harga bahan pokok, penyelenggaraan pasar gotong royong ini bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok yang lebih murah. Apalagi di situasi Pandemi seperti sekarang ini,  membuat ekonomi masyarakat turun," ucap Bupati Gede Dana.

Baca juga: Bupati Karangasem bantu 12 warga Peringsari yang isolasi COVID-19

Bupati Gede Dana menegaskan bahwa Disperindag akan terus memantau harga di pasar tradisional. Menurutnya, kenaikan harga di pasar, dimungkinkan karena adanya kelangkaan barang atau salah satu bahan pokok. Namun, ia melihat kenaikan harga di pasar masih tergolong normal dan tidak serta merta melonjak tinggi.

"Jadi masih bisa diperkirakan kapan akan terjadi kenaikan dan penurunan harga. Mudah-mudahan di hari-hari besar ini, tidak ada oknum yang memainkan harga. Jangan sampai di situasi seperti ini masyarakat merasa dibebani dengan kenaikan harga bahan pokok," ujarnya.

Bupati Gede Dana juga menyebutkan Pasar Gotong-Royong ini masih akan dikaji dan dipantau kembali. Jika di pasaran harga tidak stabil, maka tidak menutup kemungkinan pemerintan akan menyelenggarakan kegiatan yang sama lagi di tiap-tiap kecamatan sekali hingga dua kali dalam sebulan.

"Biar tidak hanya di kota saja, kita nanti bisa usulkan untuk diselenggarakan juga di desa-desa seperti Seraya atau di kecamatan-kecamatan, yakni di Kecamatan Kubu," katanya. (*)

 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021