Jakarta (Antara Bali) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan kendaraan dinas yang tidak menggunakan pelat merah memerlukan perhatian khusus karena tidak mudah pengawasannya dalam kebijakan pelarangan penggunaan BBM bersubsidi.

"Mobil pemerintah yang pelat merah, itu mudah. Tapi mobil pemerintah yang pelat hitam, ini yang rentan, kalau tidak ditempelkan stiker, maka akan rentan," kata Jero Wacik di Istana Presiden Jakarta, Kamis, seusai mendampingi Presiden bertemu dengan CEO Shell International.

Ia mengatakan upaya yang dilakukannya adalah membagikan stiker sebagai penanda mobil dinas sehingga tidak lagi diperkenankan menggunakan bahan bakar bersubsidi. Pembagian stiker itu dilakukan melalui sekretaris jenderal di masing-masing kementerian dan juga sekretaris utama di lembaga negara.

"Stiker, saya sudah kumpulkan seluruh sekjen, sestama dari seluruh kementerian. Mereka sudah datang dan sudah disosialisasikan pada tanggal 30 Mei kemarin. Dan tanggal 1 Juni mulai untuk Jabodetabek, sudah diberikan stikernya, sekarang sudah berjalan," paparnya.

Dari sejumlah pengawasan langsung yang dilakukan Jero Wacik, pada hari-hari pertama masih ada pengguna mobil dinas yang menggunakan bahan bakar subdisi, namun kemudian diingatkan dan memahami. Jero menilai hal ini merupakan bagian dari proses sosialisasi.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012