Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menyoroti  kebijakan yang membuka destinasi wisata bagi warga lokal di sekitar daerah wisata namun melarang masyarakat untuk melakukan mudik, sebagai kebijakan membingungkan yang bukan solusi untuk pencegahan COVID-19.

“Kebijakan ini tujuannya apa? Kalau pelarangan mudik untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19, kenapa destinasi wisata justru dibuka dan diperbolehkan?" kata Netty Prasetiyani dalam rilis di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kebijakan seperti itu berpotensi  membuat masyarakat bingung dan membandel untuk tetap mudik.

Baca juga: MUI Bali: ikuti aturan tak mudik Lebaran Tahun 2021

Netty meminta pemerintah konsisten dalam membuat kebijakan karena saat ini kasus COVID-19 Indonesia masih tinggi.

“Aneh kalau masyarakat dilarang mudik, tetapi wisata tetap dibuka. Sudah pasti masyarakat yang tidak mudik itu akan memenuhi tempat-tempat wisata tersebut," katanya.

Ia mengingatkan bahwa proses vaksinasi yang disebut-sebut sebagai game changer untuk mengatasi COVID-19 juga masih berjalan lambat.

Baca juga: Alasan dibalik kebijakan pemerintah melarang mudik

Kalangan pengusaha menyambut ajakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk mengunjungi destinasi wisata lokal karena diharapkan menjadi jalan alternatif untuk menggairahkan UMKM di lokasi wisata menyusul adanya kebijakan larangan mudik Lebaran.

"Ajakan Menteri Pariwisata untuk mengunjungi destinasi lokal menjadi alternatif menggairahkan UKM di lokasi wisata. Sekalipun hanya dikunjungi oleh masyarakat lokal diharapkan mampu mendongkrak omzet pelaku industri kreatif di daerah," kata Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarmam Simanjorang di Jakarta, Rabu (7/4).

Sarman mengungkapkan larangan mudik Lebaran tahun ini memang menjadi pukulan bagi para pelaku UKM di daerah, karena kali ini mereka tidak dapat menikmati momentum mudik Lebaran di mana biasanya pemudik dari kota akan membelanjakan uangnya di daerah tujuan mudik, terutama di lokasi-lokasi wisata di daerah.

Baca juga: Polda Bali siapkan penyekatan di lima titik jalur mudik

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Jakarta itu berharap meski nanti destinasi bisa tetap dibuka dan dikunjungi masyarakat setempat, hal itu akan mampu mendongkrak omzet pelaku industri kreatif di daerah.

"Minimal ada peluang bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif walaupun mungkin tidak maksimal karena pengunjung tidak datang dari luar kota," katanya.

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021