Jakarta (Antara Bali) - Kementerian BUMN berencana melakukan divestasi PT Industri Sandang Nusantara (ISN) Persero dan PT Industri Gelas Persero kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Persero.
Saat ini pemerintah menguasai 100 saham saham ISN dan 63,82 persen saham Iglas.
Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djayanto mengatakan di Jakarta, Selasa, privatisasi ISN dilakukan karena perseroan mengalami "cash drain" sejak 2002 hingga 2012, sehingga ekuitas menjadi negatif yang mengakibatkan kesulitan modal kerja.
Pada 2011, perseroan menjual beberapa aset, revaluasi aset, pembayaran utang dan "hair cut" utang sehingga ekuitas berubah menjadi positif, katanya.
Selain itu, ISN membutuhkan pendanaan untuk investasi guna merevitalisasi atau perbaikan alat produksi, peremajaan alat produksi dan menyelesaikan kewajiban masa lalu.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Saat ini pemerintah menguasai 100 saham saham ISN dan 63,82 persen saham Iglas.
Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djayanto mengatakan di Jakarta, Selasa, privatisasi ISN dilakukan karena perseroan mengalami "cash drain" sejak 2002 hingga 2012, sehingga ekuitas menjadi negatif yang mengakibatkan kesulitan modal kerja.
Pada 2011, perseroan menjual beberapa aset, revaluasi aset, pembayaran utang dan "hair cut" utang sehingga ekuitas berubah menjadi positif, katanya.
Selain itu, ISN membutuhkan pendanaan untuk investasi guna merevitalisasi atau perbaikan alat produksi, peremajaan alat produksi dan menyelesaikan kewajiban masa lalu.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012