AstraZeneca pada Rabu (7/4) mengatakan sedang bekerja dengan regulator Eropa dan Inggris untuk mengubah informasi produk pada vaksin COVID-19-nya setelah pihak berwenang mengatakan mereka menduga kemungkinan pembekuan darah otak sebagai efek samping yang jarang terjadi dari penggunaan vaksin tersebut.

"Kedua tinjauan ini menegaskan kembali bahwa vaksin tersebut menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap semua tingkat keparahan COVID-19 dan bahwa manfaat ini terus jauh lebih besar daripada risikonya," kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: April, Indonesia dapat tambahan 10 juta dosis Sinovac

"Namun, mereka sampai pada pendapat bahwa peristiwa ini memiliki kemungkinan hubungan dengan vaksin dan meminta agar itu didaftar sebagai potensi efek samping yang sangat langka ... AstraZeneca telah secara aktif bekerja sama dengan regulator untuk menerapkan perubahan ini pada informasi produk. "

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021