Denpasar (Antara Bali) - Budayawan Prof Dr I Wayan Dibia menilai sejauh ini para kurator pada ajang tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB) belum bisa memfungsikan perannya secara optimal.

"Kami tidak bisa memfungsikan peran kurator seperti di luar negeri karena memang nafas kesenian di daerah ini adalah gotong royong. Jadi peran kami hanya menyeleksi kualitas seniman yang tampil," kata salah satu dewan kurator PKB itu di Denpasar, Minggu.

Keterbatasan dana penyelenggaraan, lanjut Dibia, juga menjadi salah satu kendala sehingga tidak bisa terlalu ambisius mengkurasi PKB.

Ia mencontohkan, ketika menjadi dewan kurator di sebuah pementasan dan pameran seni tentang Bali di Inggris, kurator  benar-benar berwenang menentukan seleksi "nafas" Balinya pada kegiata itu.

"Jika yang ditampilkan kurang mirip, itu bisa  diganti. Dan bisa dibayangkan berapa banyak yang harus dibuang untuk menampilkan hal yang akurat tentang Bali," ujarnya.

Sementara itu, pengamat seni dan budaya Prof Dr I Made Bandem mengatakan, kurator pada PKB seharusnya memiliki tanggung jawab dan kemampuan untuk memilih semua bentuk kesenian yang ditampilkan di sana.

"Sampai saat ini peran kurator masih belum maksimal. Ini karena sistemnya karena seni yang ditampilkan sudah disiapkan oleh kabupaten dan panitia berdasarkan atas sistem yang ada saat ini," ujarnya.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012