Bogor (Antara Bali) - Kandungan zat-zat tambahan berbahaya dalam makanan jajanan anak sekolah umumnya masih tetap tinggi sehingga perlu terus dilakukan langkah-langkah pengamanan.

"Dari pengujian atas sampel-sampel makanan jajanan anak sekolah (MJAS) yang kami lakukan dalam empat tahun terakhir, sekitar 20 persen mengandung bahan berbahaya," kata Direktur Pengembangan PT Saraswanti Anugerah Makmur, Dr M Edi Premono di Bogor, Kamis.

Edi Premono mengatakan, PT Saraswanti yang juga bergerak di bidang laboratorium keamanan pangan tersebut menemukan fakta bahwa pada daerah tertentu kecenderungan penggunaan bahan berbahaya dalam MJAS dari tahun ke tahun terus meningkat.

Zat-zat berbahaya yang umummya ditemukan adalah logam berat, pengawet (borak. formalin), pewarna dan pemanis sintetik.

"Masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kita semua tentunya ngeri jika anak-anak-anak tiap hari mengonsumsi makanan seperti itu," kata Edi usai acara penandatangangan kerja sama antara PT Saraswanti Anugerah Makmur dan PT Surveyor Indonesia (Persero) di gedung Laboratorium Keamanan Pangan SIG, Taman Yasmin, Bogor.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012