Denpasar (Antara Bali) - Kedutaan Besar Australia di Indonesia menggelar kursus kepelatihan tingkat I di Jakarta, khusus untuk pelatih putri berbagai cabang olahraga.
Dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Denpasar, Selasa, Atase Pers Kedubes Australia Ray Marcelo, mengatakan, pihaknya menggandeng Komite Olimpiade Indonesia (KOI) serta Asosiasi Kekuatan dan Pengondisian Asutralia (ASCA).
"Dalam lokakarya olahraga terakhir yang kami selenggarakan, beberapa pelatih putri Indonesia memperoleh akreditasi kepelatihan yang diakui secara internasional," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Wanita dan Olahraga ASCA, Pusparani Hakim, menambahkan bahwa partisipasi kaum perempuan dalam mendukung kegiatan olahraga sangat diperlukan.
Menurut dia, kaum perempuan bisa mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan para atlet. "Biasanya di Indonesia pelatihan fisik atlet didominasi oleh pria, namun melalui kursus ini kami ingin memberi keterampilan dan latar belakang pendidikan kepada pelatih-pelatih putri sehingga mereka dapat memimpin pelatihan fisik atlet-atlet mereka," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir telah terselenggara enam kali kursus ASCA tingkat I. Namun selama itu pula peserta kursus didominasi oleh kaum pria.
"Kursus kekuatan dan pengkondisian yang dirancang secara khusus untuk wanita sangat dibutuhkan. Karena itu, kami melipatgandakan jumlah pelatih wanita dengan adanya akreditasi ini di Indonesia," kata Pusparani.(M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Denpasar, Selasa, Atase Pers Kedubes Australia Ray Marcelo, mengatakan, pihaknya menggandeng Komite Olimpiade Indonesia (KOI) serta Asosiasi Kekuatan dan Pengondisian Asutralia (ASCA).
"Dalam lokakarya olahraga terakhir yang kami selenggarakan, beberapa pelatih putri Indonesia memperoleh akreditasi kepelatihan yang diakui secara internasional," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Wanita dan Olahraga ASCA, Pusparani Hakim, menambahkan bahwa partisipasi kaum perempuan dalam mendukung kegiatan olahraga sangat diperlukan.
Menurut dia, kaum perempuan bisa mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan para atlet. "Biasanya di Indonesia pelatihan fisik atlet didominasi oleh pria, namun melalui kursus ini kami ingin memberi keterampilan dan latar belakang pendidikan kepada pelatih-pelatih putri sehingga mereka dapat memimpin pelatihan fisik atlet-atlet mereka," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir telah terselenggara enam kali kursus ASCA tingkat I. Namun selama itu pula peserta kursus didominasi oleh kaum pria.
"Kursus kekuatan dan pengkondisian yang dirancang secara khusus untuk wanita sangat dibutuhkan. Karena itu, kami melipatgandakan jumlah pelatih wanita dengan adanya akreditasi ini di Indonesia," kata Pusparani.(M038/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012