Sukabumi (Antara Bali) - Sebanyak 29 orang yang tergabung dalam Tim SAR gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, Wanadri, Polisi Hutan dan warga pada Selasa pagi mulai melakukan evakuasi jasad korban Sukhoi Superjet 100 yang masih tercecer di Gunung Salak.
"Pencarian dan evakuasi korban Sukhoi dipimpin oleh Pasiop (Perwira Seksi Operasi) Kodim 0607 Sukabumi, Kapten Sanusi, anggota yang ditugaskan sebanyak 29 orang," kata Danrem 061/Suryakencana, Bogor, Kolonel (Inf) AM Putranto kepada wartawan di Sukabumi, Selasa.
Pencarian dan evakuasi langsung difokuskan di titik ditemukannya serpihan tubuh korban oleh warga Kecamatan Cicurug. Selain itu, semua barang milik korban dan jenazah yang ada di lokasi akan segera dievakuasi tanpa terkecuali. Menurut, Putranto diharapkan evakuasi bisa dilaksanakan satu hari Selasa.
"Barang dan jenazah korban agar dipisahkan . Untuk jenazah kami sudah berkoordinasi dengaqn RS Polri Kramat Jati di Jakarta untuk diidentifikasi lebih lanjut, milik siapa serpihan jenazah tersebut," tambahnya.
Dikatakan Danrem Suryakencana Kolonel Putranto, diduga jenazah dan barang yang ditemukan warga tersebut berpindah tempat karena pada saat penutupan pencarian dan evakuasi korban oleh Basarnas langsung turun hujan deras, sehingga mungkin jenazah dan barang tersebut ikut terbawa longsoran tanah.
"Serpihan tubuh korban ini dimungkinkan terbawa longsoran tanah saat terjadi hujan deras pas(bertepatan,red) penutupan pencarian dan evakuasi oleh Basarnas," kata Putranto.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pencarian dan evakuasi korban Sukhoi dipimpin oleh Pasiop (Perwira Seksi Operasi) Kodim 0607 Sukabumi, Kapten Sanusi, anggota yang ditugaskan sebanyak 29 orang," kata Danrem 061/Suryakencana, Bogor, Kolonel (Inf) AM Putranto kepada wartawan di Sukabumi, Selasa.
Pencarian dan evakuasi langsung difokuskan di titik ditemukannya serpihan tubuh korban oleh warga Kecamatan Cicurug. Selain itu, semua barang milik korban dan jenazah yang ada di lokasi akan segera dievakuasi tanpa terkecuali. Menurut, Putranto diharapkan evakuasi bisa dilaksanakan satu hari Selasa.
"Barang dan jenazah korban agar dipisahkan . Untuk jenazah kami sudah berkoordinasi dengaqn RS Polri Kramat Jati di Jakarta untuk diidentifikasi lebih lanjut, milik siapa serpihan jenazah tersebut," tambahnya.
Dikatakan Danrem Suryakencana Kolonel Putranto, diduga jenazah dan barang yang ditemukan warga tersebut berpindah tempat karena pada saat penutupan pencarian dan evakuasi korban oleh Basarnas langsung turun hujan deras, sehingga mungkin jenazah dan barang tersebut ikut terbawa longsoran tanah.
"Serpihan tubuh korban ini dimungkinkan terbawa longsoran tanah saat terjadi hujan deras pas(bertepatan,red) penutupan pencarian dan evakuasi oleh Basarnas," kata Putranto.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012