Otoritas Kanada pada Kamis (11/3) menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca aman, setelah Denmark dan Norwegia menghentikan sementara penggunaan vaksin tersebut di tengah laporan soal pembekuan darah yang terjadi pada sejumlah penerima vaksin.

"Health Canada mengetahui adanya laporan peristiwa buruk di Eropa menyusul imunisasi vaksin COVID-19 AstraZeneca, dan akan meyakinkan warga Kanada bahwa khasiat vaksin tersebut masih lebih dominan ketimbang risikonya," demikian dinyatakan Departemen Kesehatan.

"Pada saat ini, tidak ada indikasi bahwa vaksin tersebut menyebabkan peristiwa ini," katanya.

Kanada menerima 500.000 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diproduksi di Serum Institute of India pekan lalu dan berharap memperoleh 1,5 juta dosis berikutnya pada Mei.

"Hingga kini, tidak ada peristiwa buruk terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca... yang dilaporkan ke Health Canada atau Public Health Agency of Canada," bunyi pernyataan tersebut.

Pemerintah federal telah memesan 20 juta dosis vaksin AstraZeneca dan akan menerima 1,9 juta dosis melalui COVAX -- inisiatif internasional yang dibentuk untuk menyediakan akses merata pada vaksin.

Meski Kanada telah memesan lebih banyak dosis vaksin COVID-19 per kapita dibandingkan negara lain, peluncuran vaksinasi di negara tersebut telat digelar, yang sebagian lantaran terjadinya gangguan pengiriman sementara dari produsen Pfizer dan Moderna.

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021