){kind=link}
Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kominfo setempat telah menangkal 53 berita hoaks tentang vaksin dan COVID-19 selama bulan Januari hingga Februari 2021 lewat aplikasi Taboo (Tangkal dan Analisa Berita Bohong).
"Rinciannya ada 29 berita hoaks tentang COVID-19 dan 24 berita hoaks tentang vaksinasi. Sekarang harus diketahui oleh masyarakat bahwa berita hoaks itu bertransformasi seolah-olah berisi pesan positif padahal disinformasi," kata Kepala Bidang Komunikasi dan informasi Publik (Kabid KIP) Gde Wirakusuma Wahyudi di Denpasar, Selasa.
Ia menjelaskan aplikasi Taboo ini untuk memverifikasi berita bohong agar masyarakat tidak termakan oleh hoaks, karena pada waktu COVID-19 dan vaksinasi banyak muncul berita Hoaks dengan bermacam-macam, ada lelucon dan ada juga yang serius.
"Aplikasi Taboo ini untuk mengedukasi masyarakat agar tidak percaya pada informasi yang beredar di jejaring media sosial dan masyarakat dimohon mengecek kembali informasi tersebut dalam situs-situs resmi milik pemerintah atau media-media resmi yang diakui Dewan Pers," katanya.
Aplikasi ini sebagai salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat sebelum masyarakat itu menyebarkan berita ke jejaring media sosial agar mengecek dan memastikan kalau informasi yang diterima itu benar dan bukan hoaks.
“Masyarakat diharapkan untuk mengunjungi situs tangkalhoax.denpasarkota.go.id supaya tahu informasi apa saja yang telah terverifikasi sebagai hoaks karena suatu saat bisa saja muncul di media sosial,” ungkapnya.
Masyarakat diharapkan agar terbiasa mengecek informasi dulu sebelum disebarluaskan dengan mengunjungi situs-situs resmi. Jangan terburu-buru membagikan berita yang belum pasti kebenarannya meskipun informasinya terlihat benar dan akurat.
“Grup WhatsApp itu menjadi tempat penyebaran hoaks paling tinggi, karena satu grup rata-rata berisi 200 orang, maka begitu informasi itu disebarkan dan menyebar lagi ke grup-grup lainnya sehingga penyebarannya sangat cepat,” jelasnya.
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar mengajak masyarakat untuk berhati-hati saat membagikan informasi untuk mencegah penyebaran berita hoaks. Dengan mengunjungi situs pusat informasi resmi seperti turnbackhoax.id, tangkalhoax.denpasarkota.go.id dan media-media resmi yang terpercaya guna mengecek kebenaran informasi.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Rinciannya ada 29 berita hoaks tentang COVID-19 dan 24 berita hoaks tentang vaksinasi. Sekarang harus diketahui oleh masyarakat bahwa berita hoaks itu bertransformasi seolah-olah berisi pesan positif padahal disinformasi," kata Kepala Bidang Komunikasi dan informasi Publik (Kabid KIP) Gde Wirakusuma Wahyudi di Denpasar, Selasa.
Ia menjelaskan aplikasi Taboo ini untuk memverifikasi berita bohong agar masyarakat tidak termakan oleh hoaks, karena pada waktu COVID-19 dan vaksinasi banyak muncul berita Hoaks dengan bermacam-macam, ada lelucon dan ada juga yang serius.
"Aplikasi Taboo ini untuk mengedukasi masyarakat agar tidak percaya pada informasi yang beredar di jejaring media sosial dan masyarakat dimohon mengecek kembali informasi tersebut dalam situs-situs resmi milik pemerintah atau media-media resmi yang diakui Dewan Pers," katanya.
Aplikasi ini sebagai salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat sebelum masyarakat itu menyebarkan berita ke jejaring media sosial agar mengecek dan memastikan kalau informasi yang diterima itu benar dan bukan hoaks.
“Masyarakat diharapkan untuk mengunjungi situs tangkalhoax.denpasarkota.go.id supaya tahu informasi apa saja yang telah terverifikasi sebagai hoaks karena suatu saat bisa saja muncul di media sosial,” ungkapnya.
Masyarakat diharapkan agar terbiasa mengecek informasi dulu sebelum disebarluaskan dengan mengunjungi situs-situs resmi. Jangan terburu-buru membagikan berita yang belum pasti kebenarannya meskipun informasinya terlihat benar dan akurat.
“Grup WhatsApp itu menjadi tempat penyebaran hoaks paling tinggi, karena satu grup rata-rata berisi 200 orang, maka begitu informasi itu disebarkan dan menyebar lagi ke grup-grup lainnya sehingga penyebarannya sangat cepat,” jelasnya.
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar mengajak masyarakat untuk berhati-hati saat membagikan informasi untuk mencegah penyebaran berita hoaks. Dengan mengunjungi situs pusat informasi resmi seperti turnbackhoax.id, tangkalhoax.denpasarkota.go.id dan media-media resmi yang terpercaya guna mengecek kebenaran informasi.
video oleh Pande Yudha
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021