Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan kesiapan pelaksanaan vaksinasi pertama untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Bali dengan meninjau Grab Vaccine Center di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
"Vaksinasi pertama ini merupakan langkah kita dalam memulihkan dan membuka kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Menparekraf Sandiaga Uno, Sabtu.
Ia mengatakan Provinsi Bali merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19. Pada tahun 2020 kuartal ke IV, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi dengan minus 12 persen. Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Menparekraf tinjau rencana "drive-thru" vaksin COVID-19 di Bali
"Vaksinasi ini akan terus kita dorong. Kita berharap vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di Bali tapi juga didistribusikan ke daerah lainnya. Hari ini kita sudah lihat kesiapan peluncuran vaksinasi dan saya sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat di dalamnya," katanya.
Grab Vaccine Center didirikan oleh Grab dan Good Doctor untuk mendukung program vaksinasi nasional. Vaksinasi tahap kedua tersebut rencananya akan diluncurkan secara resmi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Minggu (28/2).
Grab Vaccine Center juga menyediakan layanan drive thru, yang terdiri dari empat zona. Zona pertama adalah pendaftaran, lalu dilanjutkan dengan screening kesehatan, zona selanjutnya yaitu tempat dilakukannya vaksinasi dan di observasi selama 30 menit untuk melihat gejala klinis.
Baca juga: Menparekraf apresiasi penerapan prokes di Desa Wisata Penglipuran
Apabila hasilnya baik maka penerima vaksin akan mendapatkan sertifikat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah divaksin.
"Pilihan vaksinasi dengan metode drive thru menjadi solusi yang penting untuk mengatasi pandemi dan mempercepat proses vaksinasi bagi ribuan pekerja pariwisata di Bali," ungkap Sandiaga Uno.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin, meskipun nantinya sudah divaksin. Selain itu, metode 3T yaitu testing, tracing dan treatment juga harus dilakukan untuk menekan angka penularan COVID-19.
Baca juga: Menparekraf ajak pramuwisata pahami pariwisata berkelanjutan (video)
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan, pihaknya masih terus membuka pendaftaran vaksin COVID-19 gratis bagi para pelaku pariwisata. Hingga saat ini, sekitar 60 ribu orang pekerja pariwisata sudah mendaftarkan diri.
"Target kami kalau bisa sebanyak-banyaknya. Tapi kami kan tidak tahu nanti berapa dapat jatah vaksin. Hotel-hotel yang ada di Bali juga siap menjadi titik pelaksanaan vaksin, tapi itu juga tergantung dengan vaksinatornya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Vaksinasi pertama ini merupakan langkah kita dalam memulihkan dan membuka kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Menparekraf Sandiaga Uno, Sabtu.
Ia mengatakan Provinsi Bali merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19. Pada tahun 2020 kuartal ke IV, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi dengan minus 12 persen. Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Menparekraf tinjau rencana "drive-thru" vaksin COVID-19 di Bali
"Vaksinasi ini akan terus kita dorong. Kita berharap vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di Bali tapi juga didistribusikan ke daerah lainnya. Hari ini kita sudah lihat kesiapan peluncuran vaksinasi dan saya sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat di dalamnya," katanya.
Grab Vaccine Center didirikan oleh Grab dan Good Doctor untuk mendukung program vaksinasi nasional. Vaksinasi tahap kedua tersebut rencananya akan diluncurkan secara resmi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Minggu (28/2).
Grab Vaccine Center juga menyediakan layanan drive thru, yang terdiri dari empat zona. Zona pertama adalah pendaftaran, lalu dilanjutkan dengan screening kesehatan, zona selanjutnya yaitu tempat dilakukannya vaksinasi dan di observasi selama 30 menit untuk melihat gejala klinis.
Baca juga: Menparekraf apresiasi penerapan prokes di Desa Wisata Penglipuran
Apabila hasilnya baik maka penerima vaksin akan mendapatkan sertifikat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah divaksin.
"Pilihan vaksinasi dengan metode drive thru menjadi solusi yang penting untuk mengatasi pandemi dan mempercepat proses vaksinasi bagi ribuan pekerja pariwisata di Bali," ungkap Sandiaga Uno.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin, meskipun nantinya sudah divaksin. Selain itu, metode 3T yaitu testing, tracing dan treatment juga harus dilakukan untuk menekan angka penularan COVID-19.
Baca juga: Menparekraf ajak pramuwisata pahami pariwisata berkelanjutan (video)
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan, pihaknya masih terus membuka pendaftaran vaksin COVID-19 gratis bagi para pelaku pariwisata. Hingga saat ini, sekitar 60 ribu orang pekerja pariwisata sudah mendaftarkan diri.
"Target kami kalau bisa sebanyak-banyaknya. Tapi kami kan tidak tahu nanti berapa dapat jatah vaksin. Hotel-hotel yang ada di Bali juga siap menjadi titik pelaksanaan vaksin, tapi itu juga tergantung dengan vaksinatornya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021