Denpasar (Antara Bali) - Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pusat Dr H Adang Bachtiar MPH DSc mengatakan, para perokok pasif berisiko hingga 12 kali lebih tinggi terkena berbagai penyakit kanker dibandingkan perokok aktif.

"Para perokok pasif berisiko terkena kanker di bibir, kanker paru -paru dan kanker tenggorokan. Biasanya hal itu akan terlihat setelah lima tahun terpapar asap rokok," katanya di Denpasar, Jumat.

Di sela menjadi pembicara pada seminar nasional bertajuk "Kawasan Tanpa Rokok, Solusi Perlindungan Terhadap Bahaya Asap Rokok", perokok pasif lebih rentan terserang penyakit karena tidak adanya bentuk sistem pertahanan tubuh sebagaimana para perokok aktif.

"Para perokok aktif ia membentuk mekanisme pertahanan dalam tubuh. Sedangkan yang sekali-sekali terpapar asap rokok, mereka itu tidak punya sistem pertahanan tersebut. Hal ini sudah berdasarkan berbagai penelitian di dunia," ucapnya.

Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan, apalagi berdasarkan Riset Kesehatan Dasar di Indonesia, hampir 80 hingga 90 persen orang merokok bersama istri dan anaknya di rumah.

Oleh karena itu, menurut dia, akan sangat efektif jika langkah penyadaran bahaya rokok dimulai dengan mengadakan pendekatan pranata budaya.(LHS/T007) 

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012