Denpasar (Antara Bali) - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali memperkenalkan berbagai jenis masakan khas Pulau Dewata pada kalangan pelaku pariwisata di provinsi itu melalui seminar dan program bertajuk "Hello Balinese Culinary".

"Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 80 persen turis yang datang, tidak pernah mencoba masakan tradisional daerah kita. Kebanyakan mereka beranggapan bahwa makanan khas Bali sebatas nasi goreng, sate ayam, dan gado-gado," kata Ida Bagus Nirarta, ketua panitia seminar tersebut, di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, masakan Bali seperti lawar,  ayam betutu, sate lilit dan sebagainya, sesungguhnya memiliki cita rasa yang khas serta tak akan sama dengan cita rasa masakan barat maupun di Asia.

"Oleh karena itu, sesungguhnya kekayaan masakan dari daerah kita ini perlu disebarluaskan untuk mengantarkan kuliner Bali menjadi sebuah menu internasional," ucapnya yang juga kepala sekretariat GIPI Bali itu.

Seminar ini akan diadakan pada Sabtu (26/5) di gedung GIPI Bali/Bali Tourism Board dengan menghadirkan pembicara tiga pakar kuliner yakni Janet de Neefe,  Heinz van Holzen dan Will Meyrick.

"Kami mengharapkan kampanye masakan tradisional daerah kita ini dapat diteruskan atau dikembangkan sehingga menjadi program yang lebih baik dan berkelanjutan. Melalui seminar ini, para pemangku kepentingan pariwisata di Bali diharapkan semakin kreatif dalam mengembangkan kearifan lokal melaui produk-produk kulinernya," ucap Nirarta.(LHS/IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012