Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sepakat mengembangkan wisata bahari di Indonesia sebagai upaya membantu pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.
Saat menerima Sandiaga di Kantor KKP, Jakarta, Senin, Trenggono menyatakan optimistis wisata bahari menjadi pilihan utama masyarakat sebab lokasinya berada di area terbuka, sehingga lebih aman bagi pelancong pada masa pandemi ini.
"Logikanya, kalau orang berwisata di laut jauh lebih sehat. Image ini harus dibangun dulu," kata Trenggono.
Menurut dia, KKP memiliki pesisir dan ruang laut dari Sabang hingga Merauke yang bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata bahari.
Selain itu, ujarnya, ada juga kapal-kapal tidak terpakai yang dapat dimanfaatkan menjadi restoran terapung sebagai destinasi wisata kuliner.
Ia menuturkan pengemasan destinasi wisata ini, harus didukung oleh protokol kesehatan yang ketat.
Kemudian, menurut dia, harus memperhatikan kelestarian lingkungan supaya hasilnya tidak hanya pertumbuhan ekonomi masyarakat tapi juga terjaminnya keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.
"Di beberapa titik kita punya kapal yang bisa di-upgrade (ditingkatkan) untuk jadi restoran apung," kata Trenggono.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengingatkan tentang pemanfaatan hutan mangrove sebagai destinasi wisata pesisir.
Bila dilengkapi dengan beragam atraksi menarik, Trenggono meyakini wisata mangrove bisa menjadi pilihan masyarakat.
Dalam pengembangan wisata bahari mangrove ini, tambahnya, dapat pula menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sehingga area yang dimanfaatkan bisa lebih luas.
Sementara itu, Sandiaga mengaku akan menyiapkan skema untuk menghidupkan lokasi-lokasi wisata bahari di Indonesia.
Menparekraf meyakini bahwa dengan adanya dukungan dari KKP, sektor pariwisata ini bisa menggeliat kembali di Tanah Air.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Saat menerima Sandiaga di Kantor KKP, Jakarta, Senin, Trenggono menyatakan optimistis wisata bahari menjadi pilihan utama masyarakat sebab lokasinya berada di area terbuka, sehingga lebih aman bagi pelancong pada masa pandemi ini.
"Logikanya, kalau orang berwisata di laut jauh lebih sehat. Image ini harus dibangun dulu," kata Trenggono.
Menurut dia, KKP memiliki pesisir dan ruang laut dari Sabang hingga Merauke yang bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata bahari.
Selain itu, ujarnya, ada juga kapal-kapal tidak terpakai yang dapat dimanfaatkan menjadi restoran terapung sebagai destinasi wisata kuliner.
Ia menuturkan pengemasan destinasi wisata ini, harus didukung oleh protokol kesehatan yang ketat.
Kemudian, menurut dia, harus memperhatikan kelestarian lingkungan supaya hasilnya tidak hanya pertumbuhan ekonomi masyarakat tapi juga terjaminnya keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.
"Di beberapa titik kita punya kapal yang bisa di-upgrade (ditingkatkan) untuk jadi restoran apung," kata Trenggono.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengingatkan tentang pemanfaatan hutan mangrove sebagai destinasi wisata pesisir.
Bila dilengkapi dengan beragam atraksi menarik, Trenggono meyakini wisata mangrove bisa menjadi pilihan masyarakat.
Dalam pengembangan wisata bahari mangrove ini, tambahnya, dapat pula menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sehingga area yang dimanfaatkan bisa lebih luas.
Sementara itu, Sandiaga mengaku akan menyiapkan skema untuk menghidupkan lokasi-lokasi wisata bahari di Indonesia.
Menparekraf meyakini bahwa dengan adanya dukungan dari KKP, sektor pariwisata ini bisa menggeliat kembali di Tanah Air.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021