Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta dukungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno agar dapat menjadi pemantik semangat untuk membangkitkan pariwisata di tengah pandemi.
"Tidak hanya soft loan saja yang kami minta dukungan dari pusat, namun program-program lain untuk membangkitkan ekonomi dan pariwisata juga kami harapkan," kata Wagub Bali dalam Rapat Kerja Daerah I PHRI Bali periode 2020-2025 di Ubud, Gianyar, Kamis.
Wagub yang juga Ketua PHRI Bali itu meminta agar pinjaman lunak sebesar Rp9,9 triliun yang diperjuangkan Menparekraf untuk Bali dapat segera terealisasi.
"Hal ini untuk membantu industri pariwisata di Bali agar bangkit kembali," ujar Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu.
Baca juga: Pemprov Bali ajukan empat usulan strategis untuk pemulihan ekonomi
Melalui Rakerda tersebut, sebagai Ketua PHRI Bali, Cok Ace meminta pelaku pariwisata di daerah jangan sampai melepas aset-aset yang dimiliki, meskipun di tengah kondisi sulit yang diakibatkan oleh dampak pandemi.
"Untuk itu dibutuhkan kesabaran dari para pengusaha sehingga aset-aset masih tetap dapat dijaga," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh kebangkitan pariwisata Bali, mengingat Bali merupakan tulang punggung devisa negara.
Untuk itu pihaknya telah melakukan beberapa kajian terkait program-program yang akan digagas untuk mendorong pariwisata Bali.
Terkait soft loan, Sandi menyebut pihaknya sudah melobi pimpinan menteri terkait dan segera akan diajukan kepada Presiden untuk disetujui. Selain itu, ia juga tengah menyiapkan terobosan Free Covid-19 Corridor (FCC).
"Jadi rencananya yang boleh masuk ke sini adalah wisatawan yang sudah mendapatkan vaksin di negara asalnya dan di sini dilakukan antigen dan mereka bisa langsung beraktivitas karena mereka sudah free COVID-19," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga menyebut konsep itu telah diterapkan belum lama ini dengan program datangnya 5.000 tenaga kerja asing asal China di Morowali, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Wagub Cok Ace minta pelaku pariwisata jangan sampai jual aset
Dia menyebut sedang mempelajari pola itu agar bisa diterapkan di sektor pariwisata. Penerapannya diprioritaskan terutama di Bali.
Untuk mendukung hal itu, maka Bali juga bisa mendapatkan satu perhatian khusus dari segi vaksin, khususnya bagi para pekerja di dunia pariwisata. Ia, berharap terobosan ini menjadi suatu motivasi untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi Bali.
"Ini bisa menyelamatkan lapangan pekerjaan dan kita harus mulai mempersiapkan kebangkitan sektor ini," ucap Sandiaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Tidak hanya soft loan saja yang kami minta dukungan dari pusat, namun program-program lain untuk membangkitkan ekonomi dan pariwisata juga kami harapkan," kata Wagub Bali dalam Rapat Kerja Daerah I PHRI Bali periode 2020-2025 di Ubud, Gianyar, Kamis.
Wagub yang juga Ketua PHRI Bali itu meminta agar pinjaman lunak sebesar Rp9,9 triliun yang diperjuangkan Menparekraf untuk Bali dapat segera terealisasi.
"Hal ini untuk membantu industri pariwisata di Bali agar bangkit kembali," ujar Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu.
Baca juga: Pemprov Bali ajukan empat usulan strategis untuk pemulihan ekonomi
Melalui Rakerda tersebut, sebagai Ketua PHRI Bali, Cok Ace meminta pelaku pariwisata di daerah jangan sampai melepas aset-aset yang dimiliki, meskipun di tengah kondisi sulit yang diakibatkan oleh dampak pandemi.
"Untuk itu dibutuhkan kesabaran dari para pengusaha sehingga aset-aset masih tetap dapat dijaga," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh kebangkitan pariwisata Bali, mengingat Bali merupakan tulang punggung devisa negara.
Untuk itu pihaknya telah melakukan beberapa kajian terkait program-program yang akan digagas untuk mendorong pariwisata Bali.
Terkait soft loan, Sandi menyebut pihaknya sudah melobi pimpinan menteri terkait dan segera akan diajukan kepada Presiden untuk disetujui. Selain itu, ia juga tengah menyiapkan terobosan Free Covid-19 Corridor (FCC).
"Jadi rencananya yang boleh masuk ke sini adalah wisatawan yang sudah mendapatkan vaksin di negara asalnya dan di sini dilakukan antigen dan mereka bisa langsung beraktivitas karena mereka sudah free COVID-19," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga menyebut konsep itu telah diterapkan belum lama ini dengan program datangnya 5.000 tenaga kerja asing asal China di Morowali, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Wagub Cok Ace minta pelaku pariwisata jangan sampai jual aset
Dia menyebut sedang mempelajari pola itu agar bisa diterapkan di sektor pariwisata. Penerapannya diprioritaskan terutama di Bali.
Untuk mendukung hal itu, maka Bali juga bisa mendapatkan satu perhatian khusus dari segi vaksin, khususnya bagi para pekerja di dunia pariwisata. Ia, berharap terobosan ini menjadi suatu motivasi untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi Bali.
"Ini bisa menyelamatkan lapangan pekerjaan dan kita harus mulai mempersiapkan kebangkitan sektor ini," ucap Sandiaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021