Denpasar (Antara Bali) - Seorang pemuda, I Nyoman NB Mahalahat (26), tewas setelah bertikai dengan pengunjung di Kafe Bidadari yang berada di kawasan Jalan Kebo Iwa, Denpasar, Sabtu.
Korban mendapatkan belasan tusukan akibat senjata tajam hampir di sekujur tubuhnya. Selain korban, ada juga pemuda lainnya bernama Wahidin Wayan terluka para karena tangannya ditebas.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap korban pembunuhan tersebut, ditemukan belasan luka tusuk di sekujur tubuhnya," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustyadi.
Dia mengatakan, luka akibat kekerasan benda tajam yang terdapat di tubuh pemuda beralamat Banjar Lempang, Padang Sambian itu, berada di bagian kepala, dahi, leher, tangan dan punggung.
Sementara itu berdasarkan keterangan petugas di RSUP Sanglah, saat ini korban luka akibat pertikaian di kafe tersebut masih dirawat untuk dibedah karena tangannya hampir putus.
Kapolsek Denpasar Barat Kompol Dewa Made Adnyana mengatakan, kasus pembunuhan itu sudah dilimpahkan ke Polresta. Dugaan sementara pertikaian terjadi itu dipicu karena salah paham saja.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Korban mendapatkan belasan tusukan akibat senjata tajam hampir di sekujur tubuhnya. Selain korban, ada juga pemuda lainnya bernama Wahidin Wayan terluka para karena tangannya ditebas.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap korban pembunuhan tersebut, ditemukan belasan luka tusuk di sekujur tubuhnya," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustyadi.
Dia mengatakan, luka akibat kekerasan benda tajam yang terdapat di tubuh pemuda beralamat Banjar Lempang, Padang Sambian itu, berada di bagian kepala, dahi, leher, tangan dan punggung.
Sementara itu berdasarkan keterangan petugas di RSUP Sanglah, saat ini korban luka akibat pertikaian di kafe tersebut masih dirawat untuk dibedah karena tangannya hampir putus.
Kapolsek Denpasar Barat Kompol Dewa Made Adnyana mengatakan, kasus pembunuhan itu sudah dilimpahkan ke Polresta. Dugaan sementara pertikaian terjadi itu dipicu karena salah paham saja.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012