Denpasar (Antara Bali) - Operasi pemisahan bayi kembar siam asal Kabupaten Buleleng tak berjalan mulus sesuai harapan karena salah seorang saja yang berhasil diselamatkan oleh tim dokter ahli gabungan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo.

"Memang operasi berjalan cukup lancar dan cepat, namun hanya bayi yang berkode hijau saja berhasil diselamatkan, sedangkan saudaranya berkode biru akhirnya meninggal dunia," kata Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah, dr AAN Jaya Kusuma, usai pelaksanaan operasi di Denpasar, Jumat malam.

Dia mengatakan, saat ini bayi yang berhasil selamat tersebut kondisinya cukup baik walaupun harus ditopang oleh berbagai alat bantu.

Salah seorang tim dokter operasi kembar siam, dr Dharma Jaya, mengatakan, jalannya operasi berlangsung cukup cepat karena untuk pemisahan organ tubuh kedua bayi tersebut hanya sekitar dua jam.

Dokter ahli bedah anak RSUP Sanglah itu menjelaskan, walaupun hanya dapat menyelamatkan seorang bayi saja akan tetapi bukan berarti bermaksud mengorbankan saudaranya yang memang mengalami kelainan bawaan akut, yakni jantung dan otaknya.

Sementara itu, Komang Sukarini, ibu dari bayi tersebut tampak syok setelah mendengar kabar jika salah seorang anaknya tak berhasil diselamatkan.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012