Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), produsen es krim Aice Group dan Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan distribusi masker medis gratis di wilayah Provinsi Bali sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi COVID-19 dalam rangkaian program "Distribusi 5 juta Masker Medis untuk Indonesia Maju".
"GP Ansor Bali akan memfokuskan 150 ribu masker medis 'SHIELD' untuk Bali ini guna memperkuat pertahanan diri kalangan masyarakat yang paling rentan tertular COVID-19," ujar Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Provinsi Bali, Yunus Naim di Kota Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, program masker gratis yang didistribusikan tersebut akan menyasar dan menjangkau hingga masyarakat terbawah sebagai upaya bersama untuk memperkuat imunitas masyarakat grass root yang dinilai paling rentan tertular.
Menurutnya, sejumlah profesi yang menjadi target utama dalam distribusi masker itu diantaranya adalah petugas sampah, pedagang kaki lima, penggali kubur, ojek daring, santri, guru dan kyai.
"Semoga dengan semangat kekeluargaan dan kerja sama konkrit ini, kami bisa lebih mawas diri serta saling memperkuat diri satu sama lain dan Bali akan menjadi pulau yang tangguh dan segera mengakhiri pandemi ini," kata Yunus Naim.
Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana, dalam keterangannya mengatakan, alokasi 150 ribu buah masker medis di Bali akan menjadi komplementer dari program vaksinasi COVID-19 yang saat ini sedang dilakukan.
Menurutnya, banyak pihak telah banyak mengingatkan bahwa vaksinasi bukanlah solusi akhir. Tingkat efikasi dan lamanya proses vaksinasi menyebabkan masker diperkirakan masih harus digunakan dalam kurun waktu yang cukup panjang.
"Vaksinasi dan disiplin masker menjadi hal yang penting kita bersama saat ini. Kami berharap Bali menjadi contoh sukses masyarakat dalam bekerja sama melawan virus ini," ungkapnya.
Ia menjelaskan, misi kemanusiaan yang dijalankan GP Ansor dan Aice, adalah aksi bersama pemerintah pusat melalui KSP dan pemerintah daerah yang berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari organisasi dan tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta serta komunikasi yang efektif melalui media massa..
"Aice bersama dengan banyak pemangku kepentingan di 20 kota yang kami berikan lima juta masker ini akan selalu bergerak bersama. Kuantitas yang cukup dan edukasi soal disiplin penggunaan masker berkualitas serta dukungan kearifan lokal dari para tokoh agama dan budaya di masyarakat menjadi kunci gerakan kami," ujar Sylvana.
Menurutnya, gerakan pentahelix dengan membagikan masker berkualitas itu juga didasari niatan banyak pihak dalam menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus dalam berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini secara optimal.
Masker medis yang didistribusikan dalam kampanye bernama Aice-SHIELD tersebut juga diklaim memiliki spesifikasi tinggi dengan bahan berkualitas dan diproduksi sendiri oleh Aice Group serta sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"GP Ansor Bali akan memfokuskan 150 ribu masker medis 'SHIELD' untuk Bali ini guna memperkuat pertahanan diri kalangan masyarakat yang paling rentan tertular COVID-19," ujar Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Provinsi Bali, Yunus Naim di Kota Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, program masker gratis yang didistribusikan tersebut akan menyasar dan menjangkau hingga masyarakat terbawah sebagai upaya bersama untuk memperkuat imunitas masyarakat grass root yang dinilai paling rentan tertular.
Menurutnya, sejumlah profesi yang menjadi target utama dalam distribusi masker itu diantaranya adalah petugas sampah, pedagang kaki lima, penggali kubur, ojek daring, santri, guru dan kyai.
"Semoga dengan semangat kekeluargaan dan kerja sama konkrit ini, kami bisa lebih mawas diri serta saling memperkuat diri satu sama lain dan Bali akan menjadi pulau yang tangguh dan segera mengakhiri pandemi ini," kata Yunus Naim.
Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana, dalam keterangannya mengatakan, alokasi 150 ribu buah masker medis di Bali akan menjadi komplementer dari program vaksinasi COVID-19 yang saat ini sedang dilakukan.
Menurutnya, banyak pihak telah banyak mengingatkan bahwa vaksinasi bukanlah solusi akhir. Tingkat efikasi dan lamanya proses vaksinasi menyebabkan masker diperkirakan masih harus digunakan dalam kurun waktu yang cukup panjang.
"Vaksinasi dan disiplin masker menjadi hal yang penting kita bersama saat ini. Kami berharap Bali menjadi contoh sukses masyarakat dalam bekerja sama melawan virus ini," ungkapnya.
Ia menjelaskan, misi kemanusiaan yang dijalankan GP Ansor dan Aice, adalah aksi bersama pemerintah pusat melalui KSP dan pemerintah daerah yang berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari organisasi dan tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta serta komunikasi yang efektif melalui media massa..
"Aice bersama dengan banyak pemangku kepentingan di 20 kota yang kami berikan lima juta masker ini akan selalu bergerak bersama. Kuantitas yang cukup dan edukasi soal disiplin penggunaan masker berkualitas serta dukungan kearifan lokal dari para tokoh agama dan budaya di masyarakat menjadi kunci gerakan kami," ujar Sylvana.
Menurutnya, gerakan pentahelix dengan membagikan masker berkualitas itu juga didasari niatan banyak pihak dalam menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus dalam berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini secara optimal.
Masker medis yang didistribusikan dalam kampanye bernama Aice-SHIELD tersebut juga diklaim memiliki spesifikasi tinggi dengan bahan berkualitas dan diproduksi sendiri oleh Aice Group serta sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021