Kementerian Kesehatan Prancis mengumumkan 3.736 kasus baru COVID-19 pada Senin (18/1).
Jumlah tersebut lebih rendah dibanding 16.642 kasus pada Minggu (17/1), tetapi lebih tinggi dari 3.582 kasus pada Senin lalu, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa Prancis akan memberlakukan penguncian COVID-19 lanjutan.
Secara kumulatif kasus COVID-19 di Prancis berjumlah 2.914.725 kasus, tertinggi keenam di dunia.
Rata-rata pergerakan kasus baru selama tujuh hari naik menjadi 18.270, tertinggi sejak 24 November.
Jumlah pasien COVID-19 di ICU juga mengalami peningkatan selama sembilan hari berturut-turut, melampaui ambang batas 2.800 pasien untuk pertama kalinya sejak 17 Desember.
Jumlah kematian COVID-19 pun bertambah 404 menjadi 70.687, tertinggi ketujuh di dunia, dibanding 141 kematian pada Minggu.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Jumlah tersebut lebih rendah dibanding 16.642 kasus pada Minggu (17/1), tetapi lebih tinggi dari 3.582 kasus pada Senin lalu, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa Prancis akan memberlakukan penguncian COVID-19 lanjutan.
Secara kumulatif kasus COVID-19 di Prancis berjumlah 2.914.725 kasus, tertinggi keenam di dunia.
Rata-rata pergerakan kasus baru selama tujuh hari naik menjadi 18.270, tertinggi sejak 24 November.
Jumlah pasien COVID-19 di ICU juga mengalami peningkatan selama sembilan hari berturut-turut, melampaui ambang batas 2.800 pasien untuk pertama kalinya sejak 17 Desember.
Jumlah kematian COVID-19 pun bertambah 404 menjadi 70.687, tertinggi ketujuh di dunia, dibanding 141 kematian pada Minggu.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021