London (Antara Bali) - Bunga duka cita dari warga Rusia untuk korban tragedi pesawat Sukhoi Superjet-100 merupakan bentuk kepedulian warga negara setempat dengan menaruh bunga berwarna merah di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Novokusnetskaya 12, Moskow.
         
"Duka cita yang mendalam dirasakan bukan hanya di tanah air tetapi juga di negara asal Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Rabu 9 Mei lalu," ujar Ketua PPI St Petersburg/PERMIRA St Petersburg Dennis Ardianto kepada ANTARA London, Selasa.
          
Menurut pelajar Indonesia di St Petersburg State Pediatric Medical University jurusan Kedokteran Umum tahun kelima itu, tragedi mengenaskan itu terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Kemenangan Rusia atas Jerman pada 9 Mei 1945.
          
Dikatakanya sungguh nahas memang kecelakaan yang tidak disangka- sangka tersebut, di mana di Rusia  tepat pada tanggal 9 Mei merupakan hari istimewa selain menjadi hari libur nasional. Hari tersebut juga menjadi suatu hari besar negara.
          
Bunga-bunga itu mulai ditaruh oleh warga Rusia sejak tanggal 9 Mei malam merupakan suatu simbol belasungkawa yang biasa diberikan oleh warga setempat ditujukan kepada para pahlawan negara ataupun di tempat terjadinya kecelakaan.
        
Selain itu bukti kepedulian lainnya ditunjukkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin yang segera menelepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pembicaraan tersebut Presiden Rusia menyatakan akan mengirimkan balabantuan ke Indonesia.
        
Dennis yang sudah enam  tahun menimba ilmu di St Petersburg State Pediatric Medical University merasa kaget ketika membuka situs yahoo.ru yang menulis berita mengenai kecelakaan pesawat ini di kawasan Gunung Salak, Kabupaten Bogor tersebut.(*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012