Bengkulu (Antara Bali) - Warga di beberapa desa di Bengkulu beralih  mengonsumsi gula aren olahan sendiri karena harga gula pasir di pasaran cukup tinggi, yakni mencapai sekitar Rp15.000 per kilogram.

Beberapa warga desa di Bengkulu menyebutkan, mengonsumsi gula aren bisa menghemat dan rasanya juga manis seperti gula semut. "Gula pasir nyaris tak terjangkau karena di pedagang tingkat desa harganya Rp15.000 per kilogram," kata Hermawan, warga Desa Taba Atas, Kabupaten Lebong, Senin.

Gula aren menjadi alternatif pengganti gula pasir untuk berbagai keperluan. "Guna ini bisa dibuat sendiri setiap hari dengan menyadap pohon aren. Bahan dari pohon langsung dimasak hingga menjadi gula, bila ada waktu gula aren bisa dijadikan gula semut seperti gula pasir, tapi butirannya lebih besar," ucapnya.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Bengkulu Alwi mengatakan, kenaikan harga gula lokal itu setiap tahun rutin terjadi karena tidak ada musim giling di pabrik akibat kekurangan bahan baku.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012