Denpasar (Antara Bali) - Sedikitnya 5.000 warga di Provinsi Bali akan menjalani operasi katarak melalui program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang dianggarkan dalam APBD 2012.
"Rumah Sakit (RS) Indera Denpasar yang akan menangani operasi katarak di daerah perdesaan bekerja sama dengan Puskesmas setempat," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, dana JKBM sebagian juga diserap untuk kegiatan operasi mengatasi kebutaan, khususnya bagi masyarakat yang berusia lanjut.
Untuk menyukseskan kegiatan operasi katarak bagi masyarakat perdesaan itu membutuhkan dana sebesar Rp15 miliar dengan asumsi setiap operasi katarak membutuhkan dana sebesar Rp3 juta. "Masyarakat Bali yang mengalami kebutaan dengan program JKBM bisa ditangani secara gratis," katanya.
Ia menambahkan bahwa program tersebut masih tetap dibutuhkan masyarakat untuk beberapa tahun mendatang, mengingat penderita katarak semakin meningkat, sementara kemampuan masyarakat masih sangat terbatas.
"Demikian pula pelayanan bidang kesehatan lainnya secara umum masih tetap dibutuhkan masyarakat, mengingat biaya kesehatan semakin mahal," kata Gubernur.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Rumah Sakit (RS) Indera Denpasar yang akan menangani operasi katarak di daerah perdesaan bekerja sama dengan Puskesmas setempat," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, dana JKBM sebagian juga diserap untuk kegiatan operasi mengatasi kebutaan, khususnya bagi masyarakat yang berusia lanjut.
Untuk menyukseskan kegiatan operasi katarak bagi masyarakat perdesaan itu membutuhkan dana sebesar Rp15 miliar dengan asumsi setiap operasi katarak membutuhkan dana sebesar Rp3 juta. "Masyarakat Bali yang mengalami kebutaan dengan program JKBM bisa ditangani secara gratis," katanya.
Ia menambahkan bahwa program tersebut masih tetap dibutuhkan masyarakat untuk beberapa tahun mendatang, mengingat penderita katarak semakin meningkat, sementara kemampuan masyarakat masih sangat terbatas.
"Demikian pula pelayanan bidang kesehatan lainnya secara umum masih tetap dibutuhkan masyarakat, mengingat biaya kesehatan semakin mahal," kata Gubernur.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012