Mobil listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dibeli dari perusahaan otomotif, menyinggahi Surabaya untuk mengisi daya dalam uji coba rute perjalanan Jawa-Bali.
Komisaris PT PLN Dudy Purwagandhi di Surabaya, Sabtu, mengatakan uji coba perjalanan jarak jauh ini berangkat dari Jakarta pada 25 Desember.
"Sebelum di Surabaya, kami telah mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU yang disediakan PT PLN di Cirebon, Jawa Barat, serta Semarang dan Sragen, Jawa Tengah," ujarnya.
Dudy yang memimpin rombongan uji coba tersebut menyampaikan misi dari perjalanan ini merupakan wujud komitmen dan dukungan PT PLN terhadap perkembangan mobil listrik di Tanah Air.
Selain itu, kata dia, juga bagian dari implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
"Uji coba ini untuk melihat kesiapan infrastruktur SPKLU yang sudah disiapkan oleh PLN. Kami ingin membuktikan agar para pengguna kendaraan listrik dalam perjalanan menempuh jarak jauh bisa aman dan nyaman," ucapnya.
Baca juga: PLN dukung SPKLU di tol Bali Mandara dorong kendaraan listrik dan energi bersih
Tak hanya di Surabaya, lanjur Dudy, SPKLU di wilayah Jawa Timur juga tersedia di Situbondo, Paiton dan Banyuwangi.
Sementara itu, hingga tahun 2025, PLN dibantu anak usahanya, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), dengan menggandeng berbagai pihak termasuk swasta, menyatakan siap membangun sebanyak 2.400 SPKLU yang tersebar di Indonesia.
Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB Iwan Purwana memastikan siap membantu PLN, sebagai perusahaan induknya, untuk mendirikan SPKLU.
"Salah satunya kami membantu pendirian SPKLU di Denpasar dan wilayah Bali Selatan, yang bekerja sama dengan unit distribusi. Tenaganya dari matahari," katanya.
Menurut Iwan, pada prinsipnya PJB siap mendukung distribusi SPKLU, termasuk yang nantinya dioperasikan oleh pihak swasta.
"Kami di sisi hulunya. Kami siapkan tenaga suplai listriknya dari sistem pembangkitan maupun bisa juga dari tenaga surya. Termasuk kami juga siap untuk diminta menyediakan SPKLU-nya," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Komisaris PT PLN Dudy Purwagandhi di Surabaya, Sabtu, mengatakan uji coba perjalanan jarak jauh ini berangkat dari Jakarta pada 25 Desember.
"Sebelum di Surabaya, kami telah mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU yang disediakan PT PLN di Cirebon, Jawa Barat, serta Semarang dan Sragen, Jawa Tengah," ujarnya.
Dudy yang memimpin rombongan uji coba tersebut menyampaikan misi dari perjalanan ini merupakan wujud komitmen dan dukungan PT PLN terhadap perkembangan mobil listrik di Tanah Air.
Selain itu, kata dia, juga bagian dari implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
"Uji coba ini untuk melihat kesiapan infrastruktur SPKLU yang sudah disiapkan oleh PLN. Kami ingin membuktikan agar para pengguna kendaraan listrik dalam perjalanan menempuh jarak jauh bisa aman dan nyaman," ucapnya.
Baca juga: PLN dukung SPKLU di tol Bali Mandara dorong kendaraan listrik dan energi bersih
Tak hanya di Surabaya, lanjur Dudy, SPKLU di wilayah Jawa Timur juga tersedia di Situbondo, Paiton dan Banyuwangi.
Sementara itu, hingga tahun 2025, PLN dibantu anak usahanya, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), dengan menggandeng berbagai pihak termasuk swasta, menyatakan siap membangun sebanyak 2.400 SPKLU yang tersebar di Indonesia.
Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB Iwan Purwana memastikan siap membantu PLN, sebagai perusahaan induknya, untuk mendirikan SPKLU.
"Salah satunya kami membantu pendirian SPKLU di Denpasar dan wilayah Bali Selatan, yang bekerja sama dengan unit distribusi. Tenaganya dari matahari," katanya.
Menurut Iwan, pada prinsipnya PJB siap mendukung distribusi SPKLU, termasuk yang nantinya dioperasikan oleh pihak swasta.
"Kami di sisi hulunya. Kami siapkan tenaga suplai listriknya dari sistem pembangkitan maupun bisa juga dari tenaga surya. Termasuk kami juga siap untuk diminta menyediakan SPKLU-nya," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020