Negara (Antara Bali) - Teluk Gilimanuk, Kabupaten Jembrana sejak Minggu (29/4) dipenuhi solar yang mengancam habitat laut di kawasan pariwisata ini.

Pantauan ke lokasi, Senin, solar memenuhi teluk ini bahkan baunya tercium hingga radius 200 meter.

Ketua Kelompok Masyarakat (Pokma) Teluk Gilimanuk, Agung Putu Alit Wirawan, yang mengelola kawasan wisata ini mengatakan, wisatawan baik domestik maupun asing otomatis sepi dengan adanya pencemaran ini.

"Wisatawan yang biasanya datang untuk memancing atau melihat pemandangan bawah laut, langsung pergi karena tidak tahan dengan bau solar," katanya.

Alit maupun nelayan yang biasanya mencari ikan di teluk tersebut hanya bisa menduga-duga asal usul tumpahan solar ini.

Mereka menduga, solar ini bisa berasal dari kapal penyeberang Ketapang-Gilimanuk ataupun kapal tanker yang sering melintas di Selat Bali.

Sementara Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Ospar Silaban saat dikonfirmasi wartawan membantah pencemaran ini berasal dari kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.

Menurut Ospar, pihaknya selalu mengecek kapal termasuk lokasi untuk menaruh bahan bakarnya agar tidak terjadi kebocoran. (GBI/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012