Denpasar (Antara Bali) - Wilayah kabupaten/kota di Bali yang memiliki pasar penjualan unggas dalam skala besar, rentan terserang virus flu burung atau H5N1.
"Sebenarnya Pulau Dewata sudah kategori endemis flu burung sehingga seluruh wilayahnya beresiko terserang virus tersebut, namun daerah yang memiliki pasar unggas dalam jumlah besar sangat rentan terkena wabah penyakit tersebut," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra, di Denpasar, Jumat.
Dia menjelaskan, rentannya penyebaran atau merebaknya wabah di daerah yang memiliki pasar tersebut karena kemungkinan masuknya unggas dari luar Bali yang sudah terinfeksi H5N1, akan tetapi tidak disadari sehingga terjual bebas.
Oleh karena itu, tambah Sumantra, pihaknya berupaya memperketat lagi pengawasan secara serius guna mengantisipasi merebaknya wabah flu burung di Pulau Dewata.
Menurut dia, hampir setiap tahun di Bali sering terjadi serangan virus flu burung terhadap unggas ataupun manusia.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Sebenarnya Pulau Dewata sudah kategori endemis flu burung sehingga seluruh wilayahnya beresiko terserang virus tersebut, namun daerah yang memiliki pasar unggas dalam jumlah besar sangat rentan terkena wabah penyakit tersebut," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra, di Denpasar, Jumat.
Dia menjelaskan, rentannya penyebaran atau merebaknya wabah di daerah yang memiliki pasar tersebut karena kemungkinan masuknya unggas dari luar Bali yang sudah terinfeksi H5N1, akan tetapi tidak disadari sehingga terjual bebas.
Oleh karena itu, tambah Sumantra, pihaknya berupaya memperketat lagi pengawasan secara serius guna mengantisipasi merebaknya wabah flu burung di Pulau Dewata.
Menurut dia, hampir setiap tahun di Bali sering terjadi serangan virus flu burung terhadap unggas ataupun manusia.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012