Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020 selama 30 Oktober hingga 30 November secara daring di tengah pandemi COVID-19 untuk memperkuat ketahanan budaya bangsa.

"Ini adalah PKN yang kedua. PKN sendiri sudah dimulai sejak tahun lalu. Sejatinya kita ingin bisa dilakukan secara luring, tapi kita tahu keadaan tidak memungkinkan sehingga seluruh kegiatan dilakukan dalam jaringan atau 'online'," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan tema yang diangkat sesuai dengan hasil kongres yakni "Ruang Bersama Untuk Indonesia Bahagia".

"Dalam konteks kekinian, kita mengangkat mengenai ketahanan budaya. Ketahanan budaya adalah basis menghadapi pandemi. Mengapa? karena dalam budaya yang begitu kaya, kita menemukan begitu banyak elemen yang membantu kita memperkuat diri," tambah dia.

Baca juga: Tiga warisan budaya Kota Denpasar ditetapkan sebagai WBTB Indonesia 2020

Secara umum, kata dia, PKN upaya negara dan masyarakat dalam membangun wadah kerja bersama untuk melahirkan ruang-ruang keragaman berekspresi, dialog antarbudaya, serta inisiatif dan partisipasi inovatif yang dikelola secara berjenjang sejak dari desa hingga kota.

Semua kegiatan melalui Website Resmi Pekan Kesenian Nasional 2020 dapat diakses pada laman https://pkn.id atau di aplikasi-aplikasi yang sedang dikembangkan oleh panitia dan juga media sosial.

PKN 2020 menjadi suatu perhelatan kebudayaan tradisi melalui daring yang terbesar di dunia dengan melibatkan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, 1.477 lukisan dipamerkan secara virtual dalam lima ketegori pameran.

PKN 2020 diharapkan menjadi bentuk ruang interaksi budaya dalam adaptasi kebiasaan baru dengan memberikan lebih banyak akses kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersama melakukan upaya pemajuan kebudayaan dan pencapaian strategi kebudayaan nasional.

Baca juga: Tiga tradisi warga Buleleng-Bali ditetapkan jadi warisan budaya takbenda

PKN 2020 mencakup empat program utama, yakni kompetisi berupa perlombaan atau pertandingan berbasis objek pemajuan kebudayaan berdasarkan isu yang akan diangkat serta upaya pemajuan kebudayaan, khususnya permainan tradisional.

Selain itu, konferensi, berupa diskusi dalam bentuk seminar, kuliah umum, pidato, "talkshow", lokakarya, dan atau diskusi kelompok terpumpun tentang isu yang diangkat dan upaya pemajuan kebudayaan.

Selain itu, pameran, berupa berbagai bentuk pengolahan objek pemajuan kebudayaan yang dapat merepresentasikan isu yang diangkat dalam PKN 2020 serta upaya pemajuan kebudayaan dalam bentuk visual dan audio visual, serta pergelaran yang berupa pertunjukan seni berbasis objek pemajuan kebudayaan terkait dengan isu yang diangkat dan pertunjukan seni yang menggugah apresiasi seni dan budaya bagi generasi muda.

Baca juga: Cok Ace: gunakan pandemi COVID-19 untuk cari solusi keberlangsungan budaya Bali

 

Pewarta: Indriani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020