Denpasar (Antara Bali) - Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Dr Djaali mengimbau para siswa tidak mudah percaya terhadap kunci jawaban soal ujian nasional yang disebar melalui pesan singkat dalam telepon seluler atau dalam bentuk lain.
"Apalagi kalau kunci jawaban itu diikuti dengan iming-iming sejumlah uang sebagai kompensasinya," katanya di sela-sela melakukan pengawasan dan pemantauan Ujian Nasional (UN) di sejumlah SMA di Kota Denpasar, Senin.
Menurut dia, kunci jawaban tidak akan mudah beredar tanpa melibatkan orang dalam karena selama proses pencetakan pun dijaga secara ketat dan berlapis.
"Selama proses penyimpanan diamankan dengan tiga jenis gembok dan kuncinya dipegang oleh tiga institusi yang berbeda. Penjagaan selama proses penyimpanan juga berlapis, baik oleh aparat TNI mapun Polri," ujarnya seraya menambahkan, soal UN juga disegel yang tidak bisa digantikan dengan pelindung lainnya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR Puti Guntur Soekarno saat mengadakan pantauan pada sejumlah SMA di Denpasar menyayangkan mekanisme pendistribusian soal yang melibatkan aparat keamanan secara berlebihan.
Secara psikologis hal itu dapat membuat UNI menjadi sesuatu yang sangat menakutkan, padahal hakikat transformasi pendidikan sebagai sesuatu yang menyenangkan, ujarnya. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Apalagi kalau kunci jawaban itu diikuti dengan iming-iming sejumlah uang sebagai kompensasinya," katanya di sela-sela melakukan pengawasan dan pemantauan Ujian Nasional (UN) di sejumlah SMA di Kota Denpasar, Senin.
Menurut dia, kunci jawaban tidak akan mudah beredar tanpa melibatkan orang dalam karena selama proses pencetakan pun dijaga secara ketat dan berlapis.
"Selama proses penyimpanan diamankan dengan tiga jenis gembok dan kuncinya dipegang oleh tiga institusi yang berbeda. Penjagaan selama proses penyimpanan juga berlapis, baik oleh aparat TNI mapun Polri," ujarnya seraya menambahkan, soal UN juga disegel yang tidak bisa digantikan dengan pelindung lainnya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR Puti Guntur Soekarno saat mengadakan pantauan pada sejumlah SMA di Denpasar menyayangkan mekanisme pendistribusian soal yang melibatkan aparat keamanan secara berlebihan.
Secara psikologis hal itu dapat membuat UNI menjadi sesuatu yang sangat menakutkan, padahal hakikat transformasi pendidikan sebagai sesuatu yang menyenangkan, ujarnya. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012