Jakarta (Antara Bali) - Tokoh kenamaan dalam serial Unyil, Drs Suyadi atau lebih dikenal dengan Pak Raden 'mengamen' di rumahnya di Jakarta, Sabtu, untuk memperjuangkan hidupnya dan hak cipta si Unyil.

"Saya baru sadar setiap bangun tidur saya mulai dengan menyanyi," kata Pak Raden, pencipta karakter dalam cerita si Unyil namun tidak menikmati hak ciptanya sampai saat ini. 

Arief Maulana, koordinator teman-teman muda Pak Raden mengatakan acara ini untuk mengetuk hati masyarakat Indonesia terhadap kehidupan Pak Raden dan meminta dukungan memperjuangkan kembali hak cipta Si Unyil kembali ke Pak Raden.

Dalam acara tersebut, Pak Raden selain menyanyi juga menjual aksesori seperti kaos dengan harga yang diserahkan sepenuhnya kepada penonton yang datang serta buku-buku yang dibuatnya seharga Rp125 ribu untuk empat seri. 

Pak Raden berdandan mirip seperti tokoh dalam boneka si unyil, ciptaannya.

Dengan menggunakan kumis, blangkon, pakaian adat jawa warna gelap dan tongkat. 

Meski telah berusia hampir 80 tahun dan harus berjalan dengan tongkat, pria kelahiran Jember, Jawa Timur 28 November 1932, tetap enerjik bernyanyi di depan teras rumahnya di Jalan Petamburan III. 

Lagu jaman penjajahan Jepang yang juga sangat dikenal dalam film si Unyil, 'Sol Do Iwak Kebo' dinyanyikannya dengan iringan gitar. Menyusul kemudian lagu 'Suwe Ora Jamu' dan juga Pinokio. (*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012