Denpasar (Antara Bali) - Gempa berkekuatan 8,5 skala Richter di Simeulue, Rabu sore, menimbulkan gangguan pada BTS atau menara pemancar sinyal telepon seluler TelkomGroup di sebagian daerah di Aceh.

Eddy Kurnia selaku Head of Corporate Communication & Affair Telkom, dalam penjelasan melalui pesan BlackBerry yang diterima ANTARA di Denpasar mengakui, pascagempa bumi tersebut sebagian jaringan seluler tidak berfungsi, di antaranya akibat catuan listrik PLN mati.

"Sehubungan dengan gempa di Aceh, kami masih melakukan pemantauan fasilitas telekomunikasi (fastel) TelkomGroup. Memang menghubungi ke sana sulit karena trafiknya sangat tinggi," katanya.

Beberapa daerah yang sudah bisa dipantau, seperti komunikasi ke Sinabang, Teluk Dalam, Gunung Sitoli, Siberut dan Sikakap, masih beroperasi normal atau bisa dihubungi.

Namun dari pemantauan sementara, beberapa BTS Flexi di Aceh terganggu, diperkirakan disebabkan oleh catuan listrik PLN mati akibat gempa tersebut.

Sementara jaringan Telkomsel masih beroperasi, tetapi trafiknya tinggi. "Di Meulaboh masih dalam pengecekan karena 'down'. Semoga selalu di dalam lindungan Allah SWT dan semuanya diberikan keselamatan," demikian pesan Eddy Kurnia.(T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012