Penulis yang juga merupakan mantan wartawan di Bali, Ayu Sulistyowati meluncurkan buku berjudul "Saya Kamu Mereka #dirumahsaja" yang berisi tentang cerita selama pandemi COVID-19 dengan memuat sejumlah tulisan yang juga dipadukan dengan sejumlah karikatur.
"Latar belakang pembuatan buku ini sebenarnya untuk menghibur teman. Jadi awalnya saat saya di rumah dan dalam perjalanan menuju pensiun sebagai jurnalis saya tetap tidak meninggalkan menulis. Ketika Work from Home saya berusaha menghibur teman-teman dengan gambar karikatur-karikatur," ujar Ayu Sulistyowati di Kabupaten Badung, Selasa.
Awalnya, gambar karikatur tersebut dikirim Ayu ke sejumlah temannya melalui sosial media seperti aplikasi WhatsApp, Telegram dan lainnya. Kemudian, dari hasil komunikasi, sejumlah temannya memberikan respon dan mengusulkan gambar karikatur-karikatur tersebut agar disusun menjadi buku.
"Dari awalnya ingin menghibur akhirnya muncul ide untuk dibuat buku. Dikarenakan melibatkan sejumlah orang yang saya kenal, buku ini saya beri judul Saya Kamu Mereka. Dalam prosesnya buku ini disusun selama sekitar tiga bulan kemudian proses cetak dan akhirnya dirilis secara daring dan disiarkan dari Whale and Co di kawasan Seminyak, Badung Sabtu (29/8) lalu," ungkapnya.
Ia mengatakan, perpaduan antara tulisan karikatur tersebut diharapkan dapat memudahkan pembaca untuk dapat memahami pesan yang ingin ia sampaikan khususnya edukasi yang disisipkan terkait pandemi COVID-19.
“Buku ini memang saya harapkan dapat menjadi media edukasi dalam memutus mata rantai pandemi COVID-19 ini salah satu bentuknya seperti pesan agar diam di rumah saja. Judul buku ini juga bermakna bahwa saya di rumah saja, kamu di rumah saja dan mereka juga di rumah saja. Artinya ketika semua sedang berada di rumah saja buku ini mencerminkan hal itu.
Dengan begitu pembaca akan dapat mendapatkan edukasi dan menyebarkan ke orang lain juga," katanya
Ayu Sulistyowati menambahkan, buku "Saya Kamu Mereka #dirumahsaja" tidak dijual secara offline di toko-toko buku namun dijual secara daring di situs www.sayakamumereka.com ataupun melalui media sosial Instagram @bukusayakamumereka dan buku akan dikirimkan ke pembeli menggunakan jasa ekspedisi.
Menurutnya, cara penjualan buku secara daring tersebut dilakukan sebagai komitmen agar tetap mencerminkan upaya agar tetap berada di rumah saja. Selain itu proses pembayaran secara non-tunai juga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kontak fisik.
"Pembeli dapat membeli buku ini dengan paket pembelian buku dengan masker, voucher hotel, produk kopi maupun berbagai produk lainnya. Ini bentuk kreativitas untuk tetap bertahan sekaligus saling dukung dengan sesama pelaku UMKM. Kalau tidak kita siapa lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Latar belakang pembuatan buku ini sebenarnya untuk menghibur teman. Jadi awalnya saat saya di rumah dan dalam perjalanan menuju pensiun sebagai jurnalis saya tetap tidak meninggalkan menulis. Ketika Work from Home saya berusaha menghibur teman-teman dengan gambar karikatur-karikatur," ujar Ayu Sulistyowati di Kabupaten Badung, Selasa.
Awalnya, gambar karikatur tersebut dikirim Ayu ke sejumlah temannya melalui sosial media seperti aplikasi WhatsApp, Telegram dan lainnya. Kemudian, dari hasil komunikasi, sejumlah temannya memberikan respon dan mengusulkan gambar karikatur-karikatur tersebut agar disusun menjadi buku.
"Dari awalnya ingin menghibur akhirnya muncul ide untuk dibuat buku. Dikarenakan melibatkan sejumlah orang yang saya kenal, buku ini saya beri judul Saya Kamu Mereka. Dalam prosesnya buku ini disusun selama sekitar tiga bulan kemudian proses cetak dan akhirnya dirilis secara daring dan disiarkan dari Whale and Co di kawasan Seminyak, Badung Sabtu (29/8) lalu," ungkapnya.
Ia mengatakan, perpaduan antara tulisan karikatur tersebut diharapkan dapat memudahkan pembaca untuk dapat memahami pesan yang ingin ia sampaikan khususnya edukasi yang disisipkan terkait pandemi COVID-19.
“Buku ini memang saya harapkan dapat menjadi media edukasi dalam memutus mata rantai pandemi COVID-19 ini salah satu bentuknya seperti pesan agar diam di rumah saja. Judul buku ini juga bermakna bahwa saya di rumah saja, kamu di rumah saja dan mereka juga di rumah saja. Artinya ketika semua sedang berada di rumah saja buku ini mencerminkan hal itu.
Dengan begitu pembaca akan dapat mendapatkan edukasi dan menyebarkan ke orang lain juga," katanya
Ayu Sulistyowati menambahkan, buku "Saya Kamu Mereka #dirumahsaja" tidak dijual secara offline di toko-toko buku namun dijual secara daring di situs www.sayakamumereka.com ataupun melalui media sosial Instagram @bukusayakamumereka dan buku akan dikirimkan ke pembeli menggunakan jasa ekspedisi.
Menurutnya, cara penjualan buku secara daring tersebut dilakukan sebagai komitmen agar tetap mencerminkan upaya agar tetap berada di rumah saja. Selain itu proses pembayaran secara non-tunai juga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kontak fisik.
"Pembeli dapat membeli buku ini dengan paket pembelian buku dengan masker, voucher hotel, produk kopi maupun berbagai produk lainnya. Ini bentuk kreativitas untuk tetap bertahan sekaligus saling dukung dengan sesama pelaku UMKM. Kalau tidak kita siapa lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020