Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur mulai melakukan antisipasi terhadap ancaman bahaya kekeringan dan kebakaran lahan pada puncak musim kemarau Agustus 2020.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Rote Ndao, Deskiel Haning kepada ANTARA, Rabu, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sudah mulai melakukan antisipasi bahaya kekeringan dan kebakaran hutan karena pada musim kemarau daerah itu rawan kasus kebakaran hutan dan lahan.

Menurut dia, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu telah mengingatkan para camat dan kepala desa untuk melakukan berbagai upaya antisipasi terhadap terjadinya bencana alam selama musim kemarau berlangsung di daerah terselatan Indonesia itu.

Para camat, kata dia, diminta melakukan mitigasi dan adaptasi guna meminimalisir adanya dampak bencana kekeringan seperti kekurangan air bersih dan bahaya penyakit menular.

Baca juga: Sembilan kabupaten di NTT berstatus waspada kekeringan

Ia mengatakan, pemerintah kecamatan dan kepala desa mulai melakukan pemantauan terhadap risiko bahaya kekeringan dan kebakaran lahan sehingga tidak menimbulkan kekurangan air bersih yang meluas di tengah masyarakat setempat.

Deskiel berharap , para camat dan kepala desa melakukan sosialisasi dengan mengandeng tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat guna mengantisipasi kasus kebakaran lahan dan hutan yang selalu terjadi di daerah ini.

"Sosialisasi kepada warga tentang bahaya kebakaran lahan dan hutan sangat penting dilakukan sehingga kasus kebakaran hutan pada musim kemarau sehingga bisa diminimalisir,"tegas Deskiel.'

Dikatakannya, krisis air bersih untuk kebutuhan masyarakat selalu menimpa masyarakat Rote Ndao sebagai dampak terjadinya musim kemarau yang melanda daerah itu. ***3***

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020