Hari ini 25 Agustus 2020, pebulu tangkis Hendra Setiawan tepat berusia 36 tahun, usia yang tidak muda lagi untuk ukuran seorang atlet.
Pemain ganda putra yang saat ini berpasangan dengan Mohammad Ahsan dan menempati peringkat dua dunia itu lahir di Pemalang Jawa Tengah pada 25 Agustus 1984.
Tapi bukan hanya itu yang menyebabkan bulan Agustus adalah bulan istimewa bagi ayah tiga anak tersebut.
Tepat setahun yang lalu, Hendra Setiawan meraih gelar juara dunia untuk keempat kalinya, di usianya yang genap 35 tahun.
Berpasangan dengan Mohammad Ahsan, Hendra mengalahkan ganda putra Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang usianya lebih muda 10 tahun, dalam laga tiga gim 25-23, 9-21, 21-15 pada final di St. Jakobshalle, Basel, Swiss.
Baca juga: Tegar modal berani hadapi lawan senior turnamen internal PBSI
Kemenangan tersebut menjadi gelar juara dunia yang ketiga kalinya bagi Hendra/Ahsan setelah pada 2013 dan 2015 mereka juga meraih gelar yang sama.
Sedang bagi Hendra sendiri, itu adalah gelar juara dunia yang keempat setelah pada 2007 bersama pasangannya dahulu Markis Kido, meraih gelar juara dunia untuk pertama kalinya, terpaut 12 tahun dari gelarnya yang keempat.
Keberhasilan di Basel itu juga membuatnya menjadi pemegang rekor pemain tertua yang memenangi Kejuaraan Dunia, pada usia 35 tahun.
Pada bulan Agustus pula Hendra meraih medali emas Olimpiade bersama Markis Kido. Saat itu, 16 Agustus 2008 di Beijjng China, Hendra dan Kido mengalahkan pasangan tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun 12-21, 21-11, 21-16 pada final ganda putra.
Pada tanggal yang sama tujuh tahun kemudian, Hendra yang sudah berpasangan dengan Ahsan memperoleh gelar juara dunia kedua mereka, setelah pada final di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, mereka menundukkan ganda putra China Liu Xiaolong/Qiu Zihan 21-17, 21-14.
Dua peristiwa tersebut membuat Hendra bangga karena mampu mempersembahkan medali emas pada peringatan HUT Republik Indonesia.
"Saya sangat bangga bahwa saya mampu menyumbang medali emas bagi negara saya," katanya dalam akun media sosialnya pada 17 Agustus lalu.
Baca juga: Alvi Wijaya runner-up Grup F ke perempat final
Kejuaraan dunia bulu tangkis dan Olimpiade memang kerap digelar pada Agustus, tidak heran jika gelar-gelar besar yang diraih Hendra terjadi pada bulan kemerdekaan RI tersebut. Gelar juara dunia 2007 diraih pada 19 Agustus, begitu pun gelar yang sama pada 2013 diperoleh pada 11 Agustus.
Tahun ini pun seharusnya Hendra dan Ahsan tampil di Olimpiade Tokyo yang semula dijadwalkan digelar pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.
Namun, karena pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk tuan rumah Olimpiade Jepang, maka event olahraga multi cabang terakbar di dunia itu ditunda setahun ke 23 Juli - 8 Agustus 2021.
Hendra yang saat itu akan berusia 37 tahun akan berusaha mengejar medali emas Olimpiade keduanya dan yang pertama bersama Ahsan, dengan pesaing yang tidak ringan termasuk rekan senegaranya pasangan Minions, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang saat ini menempati posisi ranking satu dunia.
Maka harapan di hari ulang tahunnya ini, Hendra ingin tetap sehat dan bisa kembali meraih medali pada Olimpiade tahun depan.
"Saya ingin selalu sehat saja dulu, dan dapat medali tahun depan," katanya.
Ia pun mengaku belum mau buru-buru pensiun dari cabang olahraga yang membesarkan namanya itu, meskipun ia mengakui bahwa kekuatan fisiknya sudah tidak 100 persen lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Pemain ganda putra yang saat ini berpasangan dengan Mohammad Ahsan dan menempati peringkat dua dunia itu lahir di Pemalang Jawa Tengah pada 25 Agustus 1984.
Tapi bukan hanya itu yang menyebabkan bulan Agustus adalah bulan istimewa bagi ayah tiga anak tersebut.
Tepat setahun yang lalu, Hendra Setiawan meraih gelar juara dunia untuk keempat kalinya, di usianya yang genap 35 tahun.
Berpasangan dengan Mohammad Ahsan, Hendra mengalahkan ganda putra Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang usianya lebih muda 10 tahun, dalam laga tiga gim 25-23, 9-21, 21-15 pada final di St. Jakobshalle, Basel, Swiss.
Baca juga: Tegar modal berani hadapi lawan senior turnamen internal PBSI
Kemenangan tersebut menjadi gelar juara dunia yang ketiga kalinya bagi Hendra/Ahsan setelah pada 2013 dan 2015 mereka juga meraih gelar yang sama.
Sedang bagi Hendra sendiri, itu adalah gelar juara dunia yang keempat setelah pada 2007 bersama pasangannya dahulu Markis Kido, meraih gelar juara dunia untuk pertama kalinya, terpaut 12 tahun dari gelarnya yang keempat.
Keberhasilan di Basel itu juga membuatnya menjadi pemegang rekor pemain tertua yang memenangi Kejuaraan Dunia, pada usia 35 tahun.
Pada bulan Agustus pula Hendra meraih medali emas Olimpiade bersama Markis Kido. Saat itu, 16 Agustus 2008 di Beijjng China, Hendra dan Kido mengalahkan pasangan tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun 12-21, 21-11, 21-16 pada final ganda putra.
Pada tanggal yang sama tujuh tahun kemudian, Hendra yang sudah berpasangan dengan Ahsan memperoleh gelar juara dunia kedua mereka, setelah pada final di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, mereka menundukkan ganda putra China Liu Xiaolong/Qiu Zihan 21-17, 21-14.
Dua peristiwa tersebut membuat Hendra bangga karena mampu mempersembahkan medali emas pada peringatan HUT Republik Indonesia.
"Saya sangat bangga bahwa saya mampu menyumbang medali emas bagi negara saya," katanya dalam akun media sosialnya pada 17 Agustus lalu.
Baca juga: Alvi Wijaya runner-up Grup F ke perempat final
Kejuaraan dunia bulu tangkis dan Olimpiade memang kerap digelar pada Agustus, tidak heran jika gelar-gelar besar yang diraih Hendra terjadi pada bulan kemerdekaan RI tersebut. Gelar juara dunia 2007 diraih pada 19 Agustus, begitu pun gelar yang sama pada 2013 diperoleh pada 11 Agustus.
Tahun ini pun seharusnya Hendra dan Ahsan tampil di Olimpiade Tokyo yang semula dijadwalkan digelar pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.
Namun, karena pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk tuan rumah Olimpiade Jepang, maka event olahraga multi cabang terakbar di dunia itu ditunda setahun ke 23 Juli - 8 Agustus 2021.
Hendra yang saat itu akan berusia 37 tahun akan berusaha mengejar medali emas Olimpiade keduanya dan yang pertama bersama Ahsan, dengan pesaing yang tidak ringan termasuk rekan senegaranya pasangan Minions, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang saat ini menempati posisi ranking satu dunia.
Maka harapan di hari ulang tahunnya ini, Hendra ingin tetap sehat dan bisa kembali meraih medali pada Olimpiade tahun depan.
"Saya ingin selalu sehat saja dulu, dan dapat medali tahun depan," katanya.
Ia pun mengaku belum mau buru-buru pensiun dari cabang olahraga yang membesarkan namanya itu, meskipun ia mengakui bahwa kekuatan fisiknya sudah tidak 100 persen lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020