Jakarta (Antara Bali) - Kementerian BUMN seyogianya memperjelas tugas dan peran perusahaan milik negara agar tidak semata mengejar keuntungan, tetapi juga harus dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat, kata pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Adrinof Chaniago.
"Benar, peran BUMN memang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan negara, tetapi jangan lupa juga harus meningkatkan kualitas pelaksanaan penugasan pemerintah untuk pelayanan," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
Saat ini, kata Adrinof, BUMN yang melakukan fungsi pelayanan, terutama yang berhubungan langsung kepada publik, masih sangat rendah atau jauh dari yang seharusnya.
Belum optimalnya peran BUMN terhadap publik, menurut dia, tercermin dari berbagai layanan, seperti transportasi, pangan, kesehatan, farmasi, asuransi, perumahan, perbankan, dan energi.
Ia mengatakan bahwa bisnis BUMN menyangkut hampir semua kebutuhan masyarakat, tetapi kenyatannya masih sulit mendapatkannya. Harga pangan beras, bahan bakar minyak, obat-obatan mahal, kredit perbankan tinggi, dan tarif angkutan mahal.
"Hampir seluruh jenis produksi dan jasa BUMN tidak dapat diperoleh dengan mudah dan murah oleh masyarakat," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Benar, peran BUMN memang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan negara, tetapi jangan lupa juga harus meningkatkan kualitas pelaksanaan penugasan pemerintah untuk pelayanan," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
Saat ini, kata Adrinof, BUMN yang melakukan fungsi pelayanan, terutama yang berhubungan langsung kepada publik, masih sangat rendah atau jauh dari yang seharusnya.
Belum optimalnya peran BUMN terhadap publik, menurut dia, tercermin dari berbagai layanan, seperti transportasi, pangan, kesehatan, farmasi, asuransi, perumahan, perbankan, dan energi.
Ia mengatakan bahwa bisnis BUMN menyangkut hampir semua kebutuhan masyarakat, tetapi kenyatannya masih sulit mendapatkannya. Harga pangan beras, bahan bakar minyak, obat-obatan mahal, kredit perbankan tinggi, dan tarif angkutan mahal.
"Hampir seluruh jenis produksi dan jasa BUMN tidak dapat diperoleh dengan mudah dan murah oleh masyarakat," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012