Bandung (Antara Bali) - Aktor dan sutradara kawakan Slamet Rahardjo Djarot ternyata masih memiliki satu bakat terpendam selain seni peran di pentas teater dan layar lebar.

Laki-laki kelahiran Serang, Banten, yang tetap terlihat bugar dalam usia 63 tahun itu melahirkan puisi pertama untuk memperingati 25 tahun Festival Film Bandung (FFB) yang digelar di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), Bandung, Minggu.

Puisi berjudul "Dendang Perawan" tersebut diciptakan oleh Slamet atas permintaan Ketua Umum FFB, Eddy Iskandar. Ia pun tidak kesulitan untuk memenuhi permintaan tersebut. Slamet hanya butuh waktu sehari untuk menulis dan mengoreksi puisi cukup panjang terdiri atas 14 bait itu.

"Kang Eddy nelepon, minta saya buat puisi. Dalam waktu sehari selesai termasuk untuk koreksi," ujarnya seraya mengakui, kebiasaan melakoni peran yang berdasarkan rasa, memudahkan dalam menulis puisi.

Karya Slamet tersebut telah dibukukan bersama dengan 24 puisi karya seniman lainnya yang berasal dari beragam latar seperti Usmar Ismail, Putu Wijaya, dan N Riantiarno.

Buku bertajuk "Puisi Film, 25 puisi, 25 penyair, 25 tahun FFB" itu merupakan refleksi tentang perfilman Indonesia yang dituangkan dalam bentuk puisi.

Meskipun Slamet dalam nada canda mendeklarasikan diri sebagai penyair, namun peraih lima Piala Citra itu tidak menjelaskan makna yang dikandung dalam puisinya. "Bukan tugas saya lagi untuk menjelaskan. Setiap orang kan punya interpretasi masing-masing," ujarnya.

Tanpa perlu penjelasan lagi, puisi tersebut memang sudah berbicara secara gamblang mengenai pandangan Slamet tentang kondisi perfilman Indonesia. Simak beberapa baitnya:

sim salabim terusannya patpat gulipat
siluman dan jutawan jadi sahabat,
impian disulap jadi kenyataan,
seorang dewi layar perak jadi kenyataan,
pemenuh selera dunia hiburan,
gambar dan namanya menyebar,
bertebaran di setiap majalah dan koran,

Oh terima kasih juragan pengharapan,
mimpi anak perawan telah jadi kenyataan,
kini jadilah dia pesohor baru perfilman,
tak peduli celoteh kawan apalagi lawan,
orang-orang sirik menjuluki dia ratu siluman,
memang benar,
dialah putri cantik si raja setan,
primadona film Indonesia
ratingnya tinggi bukan buatan.
(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012