Medan (Antara Bali) - Pola makan seimbang dengan dibarengi kegiatan olahraga secara teratur, efektif mencegah penyakit diabetes mellitus (DM).
"Kadar gula darah di dalam tubuh manusia akan dapat terkendali bila dibarengi dengan budaya makan seimbang dan berolahraga secara teratur," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Riau (UNRI), Prof Dr Jazil Karimi pada simposium tentang penyakit dalam yang diselenggarakan Perhimpunan Serikat Indokrim (Perkemi) di Medan, Minggu.
Gaya hidup tidak sehat dan kebiasaan makan yang buruk, menurut dia, justru rentan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kadar gula darah di dalam tubuh manusia.
Berdasarkan hasil penelitian, diet yang tinggi serat dan rendah lemak dengan jumlah minimum lemak jenuh dapat mengendalikan kadar gula darah.
Menurut Jazil, hingga kini masih banyak pasien diabetes mellitus (DM) tahap dua yang kadar gula darahnya sulit mendekati batas normal, meski pasien yang bersangkutan disiplin mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter.
Hal itu terjadi disebabkan beberapa faktor, di antaranya pasien kurang disiplin dalam menjalankan budaya makan seimbang dan belum konsisten berolahraga secara rutin atau minimal tiga kali dalam satu minggu.
Selain itu sosialisasi tentang pencegahan penyakit diabetes mellitus (DM) masih belum maksimal dilaksanakan di tengah masyarakat. "Penderita DM seharusnya mampu membangun budaya makan seimbang dan berolahraga teratur," ujarnya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kadar gula darah di dalam tubuh manusia akan dapat terkendali bila dibarengi dengan budaya makan seimbang dan berolahraga secara teratur," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Riau (UNRI), Prof Dr Jazil Karimi pada simposium tentang penyakit dalam yang diselenggarakan Perhimpunan Serikat Indokrim (Perkemi) di Medan, Minggu.
Gaya hidup tidak sehat dan kebiasaan makan yang buruk, menurut dia, justru rentan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kadar gula darah di dalam tubuh manusia.
Berdasarkan hasil penelitian, diet yang tinggi serat dan rendah lemak dengan jumlah minimum lemak jenuh dapat mengendalikan kadar gula darah.
Menurut Jazil, hingga kini masih banyak pasien diabetes mellitus (DM) tahap dua yang kadar gula darahnya sulit mendekati batas normal, meski pasien yang bersangkutan disiplin mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter.
Hal itu terjadi disebabkan beberapa faktor, di antaranya pasien kurang disiplin dalam menjalankan budaya makan seimbang dan belum konsisten berolahraga secara rutin atau minimal tiga kali dalam satu minggu.
Selain itu sosialisasi tentang pencegahan penyakit diabetes mellitus (DM) masih belum maksimal dilaksanakan di tengah masyarakat. "Penderita DM seharusnya mampu membangun budaya makan seimbang dan berolahraga teratur," ujarnya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012