Gianyar (Antara Bali) - Rohaniwan Hindu Ida Pedanda Gede Made Gunung mengingatkan umat Hindu agar dapat memaknai konsep upacara dengan benar sehingga dapat sejalan dengan peningkatan moralitas.

"Umat kita di Bali tidak hentinya melaksanakan upacara keagamaan dan bahkan makin lama kian besar, namun sayangnya berbagai sendi kehidupan masyarakat justru menunjukkan keadaan kian merosot dan terjadi degradasi moral," katanya saat memberikan dharma wacana (ceramah agama) di Pura Bale Agung Blahbatuh, Gianyar, Minggu.

Ceramah agama itu merupakan rangkaian dari kegiatan dharma santi (silahturahmi) Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1934) masyarakat Blahbatuh  yang juga dihadiri oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Bupati Gianyar Dewa Sutanaya dan perwakilan DPRD Gianyar.

Menurut Pedanda, saat ini terlihat pemaknaan umat Hindu tentang konsep menyama braya (persaudaraan) pun  kian menyusut. Hal itu ditandai dengan adanya bentrok antarwarga yang dewasa ini semakin sering muncul. Seharusnya jika sudah melaksanakan upacara keagamaan, akan tercipta kondisi yang makin baik dan kerta raharja.

"Apalagi kini ada indikasi kekeliruan pemahaman umat yang mengatakan bahwa upakara (sesajen yang dihaturkan) merupakan makanan Bhatara (simbolis Tuhan) sehingga umat berlomba menghaturkan upacara besar-besaran," katanya.

Padahal berdasarkan kajian Ida Pedanda terhadap berbagai kitab suci Hindu, tidak ada satupun pasal yang mengatakan sesajen sebagai rayunan (makanan) untuk Tuhan.Ia menambahkan, dalam berbagai pustaka suci Hindu justru "upakara" sesungguhnya mengandung konsep kedamaian, menyama braya (persaudaraan) dan pengembangan ekonomi kerakyatan.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik wejangan dari Ida Pedanda Gede Made Gunung tersebut."Harapan kami, apa yang disampaikan Ida Pedanda sebagai tokoh terkemuka, dapat dijadikan pedoman bagi umat," ujarnya.

Gubernur sangat berharap dengan pelaksanaan upacara dapat menjadi sarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas spiritual umat.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012