Denpasar (Antara Bali) - The Sukarno Center menganugerahi tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, dengan penghargaan "The Sukarno Prize".

Ketua Dewan Pembina The Sukarno Center, Sukmawati Sukarno Putri, dalam keterangan persnya yang dikirimkan kepada ANTARA di Denpasar, Minggu, mengatakan, penghargaan berupa medali emas tersebut sebagai bentuk dukungan terciptanya demokrasi di Myanmar.
    
"The Sukarno Prize merupakan penghargaan internasional yang kami berikan secara khusus kepada para pemimpin dunia yang memiliki kesamaan visi dalam menciptakan perdamaian dunia sebagaimana dicita-citakan oleh Bung Karno," kata putri mendiang Proklamator RI Soekarno itu.
    
Dalam memberikan penghargaan di kediaman Aung San Suu Kyi di Yangon, Myanmar, pada 29 Maret 2012, Sukmawati didampingi Rektor Universitas Mahendradatta Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna selaku President of The Sukarno Center yang berbasis di Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.
    
Menurut dia, penghargaan itu sebenarnya akan diberikan kepada Aung San Suu Kyi pada 2009. Namun karena situasi politik di Myanmar dan ketatnya seleksi Junta Militer serta peraih Nobel Perdamaian 1991 masih dalam status tahanan rumah, maka penghargaan tersebut baru bisa diberikan pada akhir Maret 2012.

"Saya dan Aung San Suu Kyi memiliki kesamaan sejarah, yaitu walau kami berdua putri dari 'founding fathers', dalam perjalanannya kami menghadapi tekanan politik dari penguasa berlatar belakang militer," katanya.
    
Sebagaimana ditirukan Sumawati dalam siaran persnya, Aung San Suu Kyi merasa bangga atas kunjungan kehormatan putri pemimpin besar Konferensi Asia-Afrika itu.
    
"Kehadiran saudari Sukmawati dan penghargaan yang diberikan membuat saya terharu. Saya terdorong menjadikan Burma (Myanmar) meniru Indonesia dapat mencapai perjuangan reformasi. Salam untuk rakyat Indonesia yang terus mendoakan perjuangan saya," kata Suu Kyi.(M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012