Denpasar (Antara Bali) - Universitas Warmadewa (Unwar) bekerja sama dengan PT Tirta Investama Tbk melakukan program pendampingan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di objek wisata Pura Tanah Lot, Kabupaten Tabanan.
"Pendampingan tersebut dilakukan dengan alasan ada tiga permasalahaan terkait pengelolaan sampah yang saat ini dihadapi objek wisata tersebut, yaitu kesadaran masyarakat, institusional maupun secara konstitusional yang masih kurang," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unwar Denpasar Dr Anak Agung Gede Oka Wisnumurti di Denpasar, Sabtu.
Pada pertemuan dengan LSM dan media massa itu, ia mengatakan, kerja sama pendampingan tersebut dilakukan selama tiga tahun dalam upaya menjaga lingkungan di kawasan objek wisata Tanah Lot agar tetap lestari.
"Alasan dari Unwar melakukan pengabdian masyarakat di objek wisata Tanah Lot, karena lokasi ini menjadi salah satu objek wisata andalan utama Pulau Dewata," katanya.
Sementara itu, Direktur Pembangunan Berkelanjutan PT Tirta Investama Sony R Sukada mengatakan, pihaknya sangat konsisten terhadap upaya menjaga dan melestarikan lingkungan, karena sumber air baku berasal dari alam.
"Mata air berasal dari pengunungan karena adanya hutan dan lingkungan yang lestari. Jika lingkungan di hulu rusak maka sumber air tidak lagi akan jernih dan sehat," katanya.(I020/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pendampingan tersebut dilakukan dengan alasan ada tiga permasalahaan terkait pengelolaan sampah yang saat ini dihadapi objek wisata tersebut, yaitu kesadaran masyarakat, institusional maupun secara konstitusional yang masih kurang," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unwar Denpasar Dr Anak Agung Gede Oka Wisnumurti di Denpasar, Sabtu.
Pada pertemuan dengan LSM dan media massa itu, ia mengatakan, kerja sama pendampingan tersebut dilakukan selama tiga tahun dalam upaya menjaga lingkungan di kawasan objek wisata Tanah Lot agar tetap lestari.
"Alasan dari Unwar melakukan pengabdian masyarakat di objek wisata Tanah Lot, karena lokasi ini menjadi salah satu objek wisata andalan utama Pulau Dewata," katanya.
Sementara itu, Direktur Pembangunan Berkelanjutan PT Tirta Investama Sony R Sukada mengatakan, pihaknya sangat konsisten terhadap upaya menjaga dan melestarikan lingkungan, karena sumber air baku berasal dari alam.
"Mata air berasal dari pengunungan karena adanya hutan dan lingkungan yang lestari. Jika lingkungan di hulu rusak maka sumber air tidak lagi akan jernih dan sehat," katanya.(I020/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012