Setelah menutup operasional sejak awal bulan Maret lalu, atraksi wisata Pirate Dinner Cruise dengan kapal Sea Safari Cruise 9 yang berlayar di sekitar perairan Benoa, Bali, kembali beroperasi dan siap menerima wisatawan dengan menerapkan berbagai protokol pencegahan penyebaran pandemi COVID-19.
"Kami menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 sesuai anjuran pemerintah kepada seluruh pengunjung dan staf yang bertugas," ujar Director of Sales and Marketing Sea Safari Cruise, Eva Tanudjaja saat dikonfirmasi dari Kota Denpasar, Kamis.
Penerapan protokol kesehatan tersebut diantaranya pemeriksaan suhu tubuh sebanyak dua kali sebelum tamu naik ke atas kapal. Pihaknya juga menyediakan sejumlah tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta mewajibkan seluruh kru dan petugas untuk mengenakan alat pelindung diri.
"Kami juga memberikan masker kepada setiap pengunjung dan meminta mereka untuk selalu mengenakannya selama berada di atas kapal kecuali saat makan," katanya.
Untuk proses pengambilan makanan di food station, apabila sebelumnya tamu dapat mengambil makanannya secara buffet atau prasmanan, saat ini pihaknya menerapkan buffet by serving atau pengambilan makanan akan dilakukan petugas namun tetap tamu dapat memilih makanan dan porsi yang diinginkan.
"Kami juga pasang pembatas plastik di area pengambilan makanan untuk menjamin kebersihannya," ujar Eva Tanudjaja.
Baca juga: Menko Luhut: Wisatawan mancanegara belum bisa tahun ini
Ia menjelaskan, pihaknya mengurangi kapasitas kapal hingga 70 persen, dari sebelumnya mampu menampung 300 orang menjadi sekitar 90 orang untuk menerapkan physical distancing di atas kapal.
"Saat pelayaran perdana setelah tutup pada Sabtu (15/8) kemarin, banyak tamu sebenarnya yang meminta ikut, tapi kami tidak terima. Kita alihkan ke hari lain karena memang kami batasi secara ketat sekarang satu ruangan hanya bisa 20 sampai 25 orang saja agar tetap dapat menjaga jarak," katanya.
Eva Tanudjaja menambahkan, pihaknya juga terus menjaga kondisi kesehatan para petugas dan kru di lingkungan Sea Safari Cruise dan memastikannya dengan melakukan rapid test mandiri secara rutin setiap dua minggu sekali.
"Selain untuk kru, rapid test ini kami juga wajibkan kepada tamu Pirate Dinner Cruise dengan KTP luar Bali untuk dapat menunjukkan hasil non-reaktif berdasarkan hasil rapid test yang masih berlaku," katanya.
Ia berharap, dengan pembukaan atraksi wisata Pirate Dinner Cruise tersebut, Sea Safari Cruise dapat berperan untuk membantu pemulihan sektor pariwisata khususnya di Pulau Dewata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 sesuai anjuran pemerintah kepada seluruh pengunjung dan staf yang bertugas," ujar Director of Sales and Marketing Sea Safari Cruise, Eva Tanudjaja saat dikonfirmasi dari Kota Denpasar, Kamis.
Penerapan protokol kesehatan tersebut diantaranya pemeriksaan suhu tubuh sebanyak dua kali sebelum tamu naik ke atas kapal. Pihaknya juga menyediakan sejumlah tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta mewajibkan seluruh kru dan petugas untuk mengenakan alat pelindung diri.
"Kami juga memberikan masker kepada setiap pengunjung dan meminta mereka untuk selalu mengenakannya selama berada di atas kapal kecuali saat makan," katanya.
Untuk proses pengambilan makanan di food station, apabila sebelumnya tamu dapat mengambil makanannya secara buffet atau prasmanan, saat ini pihaknya menerapkan buffet by serving atau pengambilan makanan akan dilakukan petugas namun tetap tamu dapat memilih makanan dan porsi yang diinginkan.
"Kami juga pasang pembatas plastik di area pengambilan makanan untuk menjamin kebersihannya," ujar Eva Tanudjaja.
Baca juga: Menko Luhut: Wisatawan mancanegara belum bisa tahun ini
Ia menjelaskan, pihaknya mengurangi kapasitas kapal hingga 70 persen, dari sebelumnya mampu menampung 300 orang menjadi sekitar 90 orang untuk menerapkan physical distancing di atas kapal.
"Saat pelayaran perdana setelah tutup pada Sabtu (15/8) kemarin, banyak tamu sebenarnya yang meminta ikut, tapi kami tidak terima. Kita alihkan ke hari lain karena memang kami batasi secara ketat sekarang satu ruangan hanya bisa 20 sampai 25 orang saja agar tetap dapat menjaga jarak," katanya.
Eva Tanudjaja menambahkan, pihaknya juga terus menjaga kondisi kesehatan para petugas dan kru di lingkungan Sea Safari Cruise dan memastikannya dengan melakukan rapid test mandiri secara rutin setiap dua minggu sekali.
"Selain untuk kru, rapid test ini kami juga wajibkan kepada tamu Pirate Dinner Cruise dengan KTP luar Bali untuk dapat menunjukkan hasil non-reaktif berdasarkan hasil rapid test yang masih berlaku," katanya.
Ia berharap, dengan pembukaan atraksi wisata Pirate Dinner Cruise tersebut, Sea Safari Cruise dapat berperan untuk membantu pemulihan sektor pariwisata khususnya di Pulau Dewata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020