Amlapura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Karangasem berhasil menurunkan angka kemiskinan masyarakatnya hampir mencapai 50 persen dalam rentang waktu dua tahun.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg menyampaikan pernyataan tersebut saat pelaksanaan Simakrama (tatap muka) Gubernur Bali Made Mangku Pastika dengan masyarakat Kabupaten Karangasem di Amlapura, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pendataan program perlindungan sosial (PPLS) pada akhir 2011, jumlah warga yang tergolong hampir miskin, miskin dan sangat miskin di Kabupatenn Karangasem sebanyak 17.061 rumah tangga miskin (RTM).
"Jumlah ini terjadi penurunan dibandingkan data tahun 2009 yang saat itu terdapat 33.199 RTM. Jadi terdapat pengurangan hampir setengahnya," ucapnya.
Keberhasilan pemerintah setempat menurunkan angka kemiskinan tersebut, lanjut dia, tentu ditempuh melalui berbagai program prioritas pengentasan kemiskinan.
"Berdasarkan pemantauan sejauh ini, yang tertinggi RTM-nya pada daerah-daerah dengan infrastrukturnya yang kurang memadai seperti kesulitan akses jalan dan ketersediaan air bersih. Oleh karena itu, kami memprioritaskan untuk memperbaiki infrastruktur tersebut tanpa meninggalkan pembangunan sektor lainnya," katanya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg menyampaikan pernyataan tersebut saat pelaksanaan Simakrama (tatap muka) Gubernur Bali Made Mangku Pastika dengan masyarakat Kabupaten Karangasem di Amlapura, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pendataan program perlindungan sosial (PPLS) pada akhir 2011, jumlah warga yang tergolong hampir miskin, miskin dan sangat miskin di Kabupatenn Karangasem sebanyak 17.061 rumah tangga miskin (RTM).
"Jumlah ini terjadi penurunan dibandingkan data tahun 2009 yang saat itu terdapat 33.199 RTM. Jadi terdapat pengurangan hampir setengahnya," ucapnya.
Keberhasilan pemerintah setempat menurunkan angka kemiskinan tersebut, lanjut dia, tentu ditempuh melalui berbagai program prioritas pengentasan kemiskinan.
"Berdasarkan pemantauan sejauh ini, yang tertinggi RTM-nya pada daerah-daerah dengan infrastrukturnya yang kurang memadai seperti kesulitan akses jalan dan ketersediaan air bersih. Oleh karena itu, kami memprioritaskan untuk memperbaiki infrastruktur tersebut tanpa meninggalkan pembangunan sektor lainnya," katanya.(LHS/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012