Pihak pengelola objek wisata Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, menggratiskan tiket masuk bagi warga lokal dan wisatawan domestik yang hendak berlibur ke objek wisata itu selama masa pandemi COVID-19.
Pengelola Alas Kedaton I Gusti Ngurah Harta Wijaya, di lokasi wisata setempat, Sabtu, mengatakan penggratisan tiket masuk objek wisata Alas Kedaton bagi wisatawan domestik itu berlaku tiga bulan (Juli-September).
"Masuk tanpa dipungut biaya ini bertujuan untuk kembali mempromosikan daya tarik objek wisata Alas Kedaton pada wisatawan domestik," katanya.
Sebelum pandemi COVID-19, rata-rata kunjungan ke objek wisata yang sempat populer pada tahun 1990-an ini sekitar 200 orang/hari.
Selama ini pelancong yang datang berlibur ke Alas Kedaton dikenakan tiket masuk Rp20.000/orang dan wisatawan asing Rp30.000/orang.
Baca juga: Bupati Tabanan bantu pakan satwa Alas Kedaton
Koresponden ANTARA di lokasi melaporkan semenjak tidak dipungut biaya masuk ke objek wisata Alas Kedaton itu, banyak terlihat warga Bali dan wisatawan domestik memanfaatkan momen liburan dengan berolahraga menggunakan sepeda gantung.
Selain berkeliling menikmati keindahan alam di Alas Kedaton dengan ribuan kera, para pelancong juga menikmati wahana sepeda gantung.
Selama enam bulan Bupati Tabanan Ni Putu Eka WIryastuti menggandeng Forkopimda, DPRD, dan beberapa pemangku kepentingan di Kabupaten Tabanan, Bali, untuk ikut membantu memberikan pakan berupa ubi, pisang, jagung, gabah, dan buah-buahan, untuk stok pakan kepada satwa monyet yang berada di objek wisata Alas Kedaton, Tabanan.
Pemberian bantuan makanan ini dilakukan Bupati Eka beserta rombongan yang juga menyerahkan sembako bagi para pedagang sekitar yang terdampak penutupan Alas Kedaton.
"Aksi pemberian ubi dan buah-buahan bagi ribuan monyet ini merupakan bentuk kepedulian akan keseimbangan alam dan isinya sesuai konsep Tri Hita Karana," kata Bupati yang memberikan 300 kilogram ubi kuning, 300 kilogram ubi putih, pisang, manggis, dan gabah, serta jagung, untuk satwa yang ada di kawasan itu.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Pengelola Alas Kedaton I Gusti Ngurah Harta Wijaya, di lokasi wisata setempat, Sabtu, mengatakan penggratisan tiket masuk objek wisata Alas Kedaton bagi wisatawan domestik itu berlaku tiga bulan (Juli-September).
"Masuk tanpa dipungut biaya ini bertujuan untuk kembali mempromosikan daya tarik objek wisata Alas Kedaton pada wisatawan domestik," katanya.
Sebelum pandemi COVID-19, rata-rata kunjungan ke objek wisata yang sempat populer pada tahun 1990-an ini sekitar 200 orang/hari.
Selama ini pelancong yang datang berlibur ke Alas Kedaton dikenakan tiket masuk Rp20.000/orang dan wisatawan asing Rp30.000/orang.
Baca juga: Bupati Tabanan bantu pakan satwa Alas Kedaton
Koresponden ANTARA di lokasi melaporkan semenjak tidak dipungut biaya masuk ke objek wisata Alas Kedaton itu, banyak terlihat warga Bali dan wisatawan domestik memanfaatkan momen liburan dengan berolahraga menggunakan sepeda gantung.
Selain berkeliling menikmati keindahan alam di Alas Kedaton dengan ribuan kera, para pelancong juga menikmati wahana sepeda gantung.
Selama enam bulan Bupati Tabanan Ni Putu Eka WIryastuti menggandeng Forkopimda, DPRD, dan beberapa pemangku kepentingan di Kabupaten Tabanan, Bali, untuk ikut membantu memberikan pakan berupa ubi, pisang, jagung, gabah, dan buah-buahan, untuk stok pakan kepada satwa monyet yang berada di objek wisata Alas Kedaton, Tabanan.
Pemberian bantuan makanan ini dilakukan Bupati Eka beserta rombongan yang juga menyerahkan sembako bagi para pedagang sekitar yang terdampak penutupan Alas Kedaton.
"Aksi pemberian ubi dan buah-buahan bagi ribuan monyet ini merupakan bentuk kepedulian akan keseimbangan alam dan isinya sesuai konsep Tri Hita Karana," kata Bupati yang memberikan 300 kilogram ubi kuning, 300 kilogram ubi putih, pisang, manggis, dan gabah, serta jagung, untuk satwa yang ada di kawasan itu.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020