Presiden RI Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPR meminta agar media tidak hanya mencari click dan like saat bekerja.
"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like, tetapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.
Presiden menilai bahwa semua platform teknologi seharusnya mendukung transformasi kemajuan bangsa. "Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan," kata Presiden menambahkan.
Baca juga: Presiden: saatnya manfaatkan krisis untuk lompatan besar
Ditegaskan pula bahwa ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi. "Bahkan, kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat. Kita harus bangga terhadap produk Indonesia," ungkap Presiden.
Contoh perbuatan tidak menukar ideologi tersebut, menurut Presiden Jokowi, adalah dengan bangga terhadap produk Indonesia. "Kita harus membeli produk dalam negeri. Kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa," kata Presiden.
Tujuan besar tersebut, menurut Presiden, hanya bisa dicapai melalui kerja sama seluruh komponen bangsa dengan gotong royong. "Saling membantu dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan tujuan yang mulia," ucap Presiden.
Sikap lain yang harus dihindari adalah merasa paling benar sendiri dan yang lain dipersalahkan.
Baca juga: Presiden: Beli produk lokal untuk tingkatkan pendapatan petani nelayan UMKM
"Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri. Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak, itu hal yang biasanya tidak benar," kata Presiden menegaskan.
Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 dihadiri oleh 435 anggota yang terdiri atas 161 anggota hadir secara fisik di Gedung Parlemen Senayan dan 274 anggota mengikuti sidang secara virtual.
Sidang tahunan kali ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi COVID-19.
Presiden Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat dari Nusa Tenggara Timur, Wapres Ma'ruf Amin, seluruh pimpinan dan anggota sidang menerapkan jarak fisik dan mengenakan masker selama hadir di Gedung MPR/DPR/DPD RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like, tetapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.
Presiden menilai bahwa semua platform teknologi seharusnya mendukung transformasi kemajuan bangsa. "Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan," kata Presiden menambahkan.
Baca juga: Presiden: saatnya manfaatkan krisis untuk lompatan besar
Ditegaskan pula bahwa ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi. "Bahkan, kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat. Kita harus bangga terhadap produk Indonesia," ungkap Presiden.
Contoh perbuatan tidak menukar ideologi tersebut, menurut Presiden Jokowi, adalah dengan bangga terhadap produk Indonesia. "Kita harus membeli produk dalam negeri. Kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa," kata Presiden.
Tujuan besar tersebut, menurut Presiden, hanya bisa dicapai melalui kerja sama seluruh komponen bangsa dengan gotong royong. "Saling membantu dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan tujuan yang mulia," ucap Presiden.
Sikap lain yang harus dihindari adalah merasa paling benar sendiri dan yang lain dipersalahkan.
Baca juga: Presiden: Beli produk lokal untuk tingkatkan pendapatan petani nelayan UMKM
"Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri. Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak, itu hal yang biasanya tidak benar," kata Presiden menegaskan.
Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 dihadiri oleh 435 anggota yang terdiri atas 161 anggota hadir secara fisik di Gedung Parlemen Senayan dan 274 anggota mengikuti sidang secara virtual.
Sidang tahunan kali ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi COVID-19.
Presiden Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat dari Nusa Tenggara Timur, Wapres Ma'ruf Amin, seluruh pimpinan dan anggota sidang menerapkan jarak fisik dan mengenakan masker selama hadir di Gedung MPR/DPR/DPD RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020