Menteri Kelautan Dan Perikanan Edhy Prabowo berjanji akan menambah dan memperbaiki fasilitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali.
"Pelabuhan ini perlu perbaikan, kami akan komunikasikan dengan berbagai pihak untuk melakukan perbaikan. Harus ada upaya pelayanan yang lebih baik lagi bagi nelayan," katanya, saat melakukan kunjungan ke PPN Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis.
Ia mencontohkan, kondisi jembatan bongkar muat ikan sudah tidak layak serta tidak mampu menahan beban yang berat, sehingga harus dilakukan perbaikan.
Menurutnya, potensi hasil tangkap nelayan di daerah tersebut sangat besar, dengan ciri khas ikan untuk kebutuhan produk pengalengan, baik di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali maupun Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
"Hasil tangkap di pelabuhan ini bisa mencapai 200 sampai 400 ton yang sudah melebihi untuk kebutuhan lokal. Artinya, potensinya besar, tapi belum menemukan pasar yang besar," katanya.
Di Jakarta serta beberapa daerah di Jawa, katanya, membutuhkan bahan baku jenis ikan tersebut, tapi sampai saat ini belum tersambung dengan baik.
Baca juga: Menteri Edhy Prabowo: pemerintah serius awasi perairan Indonesia
Selain hasil tangkap, ia juga mengatakan, dirinya menerima pengaduan dari nelayan terkait beberapa jenis izin, yang akan diakomodasi untuk dicarikan jalan keluar.
"Komunikasi dari bawah ini sangat penting. Ini tujuan kami turun langsung ke bawah, untuk mendengarkan keluhan, pengaduan dan persoalan-persoalan di kalangan nelayan," katanya.
Sebelum melanjutkan kunjungan ke Politeknik Negeri Kelautan Dan Perikanan yang lokasinya tidak jauh dari PPN Pengambengan, Edhy menyempatkan diri berkomunikasi langsung dengan nelayan, maupun masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkap laut di wilayah tersebut.
Saat mengunjungi Politeknik Negeri Kelautan Dan Perikanan, Edhy menebar benih udang pada tambak praktek di kampus tersebut, serta mendengarkan dan memberikan masukan pemaparan terkait budidaya udang untuk masyarakat, yang merupakan program politeknik tersebut.
Setelah melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Politeknik Negeri Kelautan Dan Perikanan, serta meninjau sejumlah lokasi di kampus, ia melanjutkan kunjungan terakhir ke Balai Riset Dan Observasi Laut di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pelabuhan ini perlu perbaikan, kami akan komunikasikan dengan berbagai pihak untuk melakukan perbaikan. Harus ada upaya pelayanan yang lebih baik lagi bagi nelayan," katanya, saat melakukan kunjungan ke PPN Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis.
Ia mencontohkan, kondisi jembatan bongkar muat ikan sudah tidak layak serta tidak mampu menahan beban yang berat, sehingga harus dilakukan perbaikan.
Menurutnya, potensi hasil tangkap nelayan di daerah tersebut sangat besar, dengan ciri khas ikan untuk kebutuhan produk pengalengan, baik di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali maupun Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
"Hasil tangkap di pelabuhan ini bisa mencapai 200 sampai 400 ton yang sudah melebihi untuk kebutuhan lokal. Artinya, potensinya besar, tapi belum menemukan pasar yang besar," katanya.
Di Jakarta serta beberapa daerah di Jawa, katanya, membutuhkan bahan baku jenis ikan tersebut, tapi sampai saat ini belum tersambung dengan baik.
Baca juga: Menteri Edhy Prabowo: pemerintah serius awasi perairan Indonesia
Selain hasil tangkap, ia juga mengatakan, dirinya menerima pengaduan dari nelayan terkait beberapa jenis izin, yang akan diakomodasi untuk dicarikan jalan keluar.
"Komunikasi dari bawah ini sangat penting. Ini tujuan kami turun langsung ke bawah, untuk mendengarkan keluhan, pengaduan dan persoalan-persoalan di kalangan nelayan," katanya.
Sebelum melanjutkan kunjungan ke Politeknik Negeri Kelautan Dan Perikanan yang lokasinya tidak jauh dari PPN Pengambengan, Edhy menyempatkan diri berkomunikasi langsung dengan nelayan, maupun masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkap laut di wilayah tersebut.
Saat mengunjungi Politeknik Negeri Kelautan Dan Perikanan, Edhy menebar benih udang pada tambak praktek di kampus tersebut, serta mendengarkan dan memberikan masukan pemaparan terkait budidaya udang untuk masyarakat, yang merupakan program politeknik tersebut.
Setelah melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Politeknik Negeri Kelautan Dan Perikanan, serta meninjau sejumlah lokasi di kampus, ia melanjutkan kunjungan terakhir ke Balai Riset Dan Observasi Laut di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020