Dinas Kearsipan dan Perpustakan (Diskerpus) Kabupaten Badung, Bali, menyelenggarakan kegiatan pelatihan tata rias bagi masyarakat dalam rangka pelaksanaan kegiatan Program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung, Ni Wayan Kristiani di Mangupura, Senin mengatakan, program itu merupakan kegiatan yang menghubungkan aspirasi masyarakat dalam mendorong kesejahteraan.

"Kami hadir dalam memfasilitasi kebutuhan keterampilan masyarakat sehingga mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurutnya, Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial juga merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan serta menawarkan kesempatan berusaha melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia.

Baca juga: Pemkab Badung tanam pohon di kawasan Pura Pucak Tedung
Baca juga: Pemkab-DPRD Badung sepakati Kebijakan Umum dan Prioritas APBD 2021

"Ini merupakan salah satu upaya dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dalam hal menindaklanjuti perpustakaan berinklusi sosial dengan bekerja sama dengan instansi terkait untuk bagaimana memberikan edukasi dan memberikan pelatihan yang berguna untuk orang banyak khususnya terhadap masyarakat di Badung terutama bagi ibu-ibu di masa pandemi ini," ujarnya.

Ni Wayan Kristiani menambahkan, pelatihan tersebut juga diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah seperti dengan tidak melibatkan banyak orang untuk mengantisipasi penyebaran pandemi COVID-19.

"Kami juga berharap agar mudah-mudahan masyarakat yang kami bina bisa menambah keterampilannya dan menerapkan apa yang diperoleh saat ini dan pandemi ini dapat segera berlalu sehingga perekonomian masyarakat dapat pulih kembali," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan Made Dartini menjelaskan, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang diselenggarakan Diskerpus Badung terdiri dari beberapa kegiatan yaitu tata rias wajah dan rambut, pelatihan membuat kue, mendongeng, pelestarian bahasa dan tulisan Bali serta pelatihan komputer.

"Untuk pelatihan tata rias hari ini pesertanya sebanyak 30 orang dari PKK. Sedangkan pelatihan membuat kue kering nanti kami laksanakan dari tanggal 24-27 Agustus juga dengan melibatkan sebanyak 30 orang peserta yang diambil dari Darma Wanita," katanya.

Untuk pelatihan Bahasa Bali, pihaknya akan melibatkan guru-guru dari SMP dan SD, untuk pelatihan mendongeng akan dilaksanakan secara virtual dengan melibatkan Guru TK bekerja sama dengan Ikatan Guru Indonesia dan juga Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI).

"Yang terakhir kami juga berupaya melakukan pelatihan komputer dasar karena banyak orang tua yang kesulitan mendampingi anak- anaknya terkait dengan belajar daring, terlebih banyak tugas yang harus dikerjakan oleh siswa," ujar Made Dartini.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020