Selama masa pandemi COVID-19, belasan pelajar SD sampai SMA/K mendapat akses wifi gratis di salah satu rumah makan yang terletak di Banjar Sema, Desa Bitera, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Selain ada wifi, anak-anak di sini juga kita berikan printer dan kertas yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolahnya. Jumlah anak-anak yang datang kita batasi hanya 25 orang," kata pemilik warung I Putu Suamerta saat ditemui di Gianyar, Bali, Sabtu.
Baca juga: Gerakan Bali Baca Buku terapkan "belajar kontekstual" selama sekolah daring
Ia mengatakan penyediaan tempat belajar dan wifi gratis ini sudah dibuka sejak 3 Agustus 2020. Penyediaan ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua selama masa pandemi COVID-19, yang harus menyediakan internet setiap saat untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya.
"Kemarin, saya sempat dengar ada orang tua mengeluh karena beli pulsa terus. Karena ada beberapa orang tua yang kurang mampu, jadi kadang Rp10 ribu bisa pakai sampai dua hari, terus habis beli lagi," tuturnya.
Pelajar yang datang untuk mengerjakan tugas dan belajar dengan wifi gratis tersebut tercatat meningkat. Awal dibuka, hanya dua sampai lima orang, namun saat ini ada 13-15 orang pelajar.
Baca juga: Bupati Karangasem serahkan ribuan KKC dukung pembelajaran daring
Fasilitas wifi sudah tersedia sejak sebelum masa pandemi COVID-19, namun karena selama COVID proses pemesanan makanan juga online, maka fasilitas wifi yang terpasang dan ruangan makan pun dialihkan dan dimanfaatkan untuk akses belajar anak-anak.
"Untuk pengeluaran wifi dari dulu sudah ada, setiap bulan bayar Rp1 juta dan karena ada COVID-19, jadi enggak ada yang manfaatin. Setelah ada normal baru dan ajaran baru kita manfaatkan dan berikan ke anak-anak," kata Sua.
Awalnya, anak-anak yang datang langsung ke warung makan ini jarang. Biasanya, dari pihak warung yang mengajak sekaligus menjemput anak-anak yang membutuhkan internet untuk tugas sekolah.
Baca juga: Gusdurian gagas gerakan donasi gawai untuk siswa miskin
Dari penyediaan ini, pihaknya berharap para orang tua bisa kerja kembali dan ada keringanan bagi mereka di saat kondisi ekonomi belum maksimal.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Selain ada wifi, anak-anak di sini juga kita berikan printer dan kertas yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolahnya. Jumlah anak-anak yang datang kita batasi hanya 25 orang," kata pemilik warung I Putu Suamerta saat ditemui di Gianyar, Bali, Sabtu.
Baca juga: Gerakan Bali Baca Buku terapkan "belajar kontekstual" selama sekolah daring
Ia mengatakan penyediaan tempat belajar dan wifi gratis ini sudah dibuka sejak 3 Agustus 2020. Penyediaan ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua selama masa pandemi COVID-19, yang harus menyediakan internet setiap saat untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya.
"Kemarin, saya sempat dengar ada orang tua mengeluh karena beli pulsa terus. Karena ada beberapa orang tua yang kurang mampu, jadi kadang Rp10 ribu bisa pakai sampai dua hari, terus habis beli lagi," tuturnya.
Pelajar yang datang untuk mengerjakan tugas dan belajar dengan wifi gratis tersebut tercatat meningkat. Awal dibuka, hanya dua sampai lima orang, namun saat ini ada 13-15 orang pelajar.
Baca juga: Bupati Karangasem serahkan ribuan KKC dukung pembelajaran daring
Fasilitas wifi sudah tersedia sejak sebelum masa pandemi COVID-19, namun karena selama COVID proses pemesanan makanan juga online, maka fasilitas wifi yang terpasang dan ruangan makan pun dialihkan dan dimanfaatkan untuk akses belajar anak-anak.
"Untuk pengeluaran wifi dari dulu sudah ada, setiap bulan bayar Rp1 juta dan karena ada COVID-19, jadi enggak ada yang manfaatin. Setelah ada normal baru dan ajaran baru kita manfaatkan dan berikan ke anak-anak," kata Sua.
Awalnya, anak-anak yang datang langsung ke warung makan ini jarang. Biasanya, dari pihak warung yang mengajak sekaligus menjemput anak-anak yang membutuhkan internet untuk tugas sekolah.
Baca juga: Gusdurian gagas gerakan donasi gawai untuk siswa miskin
Dari penyediaan ini, pihaknya berharap para orang tua bisa kerja kembali dan ada keringanan bagi mereka di saat kondisi ekonomi belum maksimal.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020