Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana 10 ton cangkang kelapa sawit petani Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ke Jepang, sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat kepada daerah untuk meningkatkan ekspor produk pertanian.

"Hari ini Babel sudah berhasil mengekspor limbah kelapa sawit, sehingga tidak ada lagi komoditas perkebunan ini yang terbuang percuma," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo usai melepas ekspor perdana cangkang kelapa sawit di Bangka, Sabtu.

Ia mengatakan keberhasilan Bangka Belitung mengekspor cangkang kelapa sawit ini ke Jepang, berkat kerja keras Gubernur Kepulauan Babel, masyarakat, dan didukung oleh TNI, Polri, dalam mencipta kondisi yang aman, tenang, dan kondusif, dalam menghadapi kondisi pendemi COVID-19.

"Kalau kita tenang dalam menghadapi kondisi apapun, termasuk dampak COVID-19, maka kita dapat menghadapi tantangan-tantangan ke depannya," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca juga: Mentan jamin ketersediaan pangan sepanjang 2020

Menurut dia, cangkang sawit ini cukup banyak di provinsi lainnya, tetapi Bangka Belitung memiliki potensi yang sangat besar, karena eksportirnya sudah ada di daerah ini, tinggal pemerintah memperkuat saja.

"Saya sudah memiliki rencana yang cukup banyak untuk Babel dan atas perintah Bapak Presiden Joko Widodo kepada saya dan menterinya untuk memperkuat kerja sama dengan gubernur, pemerintah daerah, didukung TNI, Polri, untuk memperkuat ekonomi rakyat," kata Mentan.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengucapkan terima kasih kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo yang telah melepas ekspor perdana limbah cangkang sawit ini ke Jepang.

"Alhamdulillah, kita Provinsi Kepulauan Babel sudah dapat mengekspor limbah cangkang sawit ke Jepang, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah dan ekonomi masyarakat," katanya.

Ia bersyukur ekspor cangkang sawit ini dapat dilakukan di Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu Kabupaten Bangka, sehingga dapat menambah devisa negara, khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sekaligus memulihkan perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19.

Baca juga: Mentan : Hingga Desember 2020 masih ada stok beras 6,1 juta ton

"Alhamdulillah, cangkang sawit sebelumnya merupakan suatu limbah dan limbah ini bisa dimanfaatkan oleh negara lainnya," ujar Erzaldi Rosman Djohan.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020