Denpasar (Antara Bali) - Konsumsi listrik di Bali selama libur Hari Raya Nyepi, Jumat (23/3) berkurang sekitar 50 persen dibandingkan hari biasa, kata Kepala Humas PLN Distribusi Bali Agung Mastika, di Denpasar, Minggu.
Dia menjelaskan, penghematan listrik pada hari raya suci umat Hindu itu diperkirakan mencapai 290 megawatt (MW).
"Jika dirupiahkan berkurangnya konsumsi listrik pada saat Nyepi kami perkirakan bernilai sekitar Rp4 miliar," katanya menandaskan.
Agung mengatakan, pada hari biasa beban puncak atau konsumsi listrik di Pulau Dewata mencapai 580 Megawatt, yang berkurang sampai 50 persen saat Nyepi, menyambut tahun baru Saka 1934 itu.
Hal itu, tambah dia, disebabkan oleh adanya pantangan yang harus dilaksanakan umat Hindu, yakni tidak menyalakan api atau lampu listrik selama 24 jam pelaksanaan ritual Nyepi.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Dia menjelaskan, penghematan listrik pada hari raya suci umat Hindu itu diperkirakan mencapai 290 megawatt (MW).
"Jika dirupiahkan berkurangnya konsumsi listrik pada saat Nyepi kami perkirakan bernilai sekitar Rp4 miliar," katanya menandaskan.
Agung mengatakan, pada hari biasa beban puncak atau konsumsi listrik di Pulau Dewata mencapai 580 Megawatt, yang berkurang sampai 50 persen saat Nyepi, menyambut tahun baru Saka 1934 itu.
Hal itu, tambah dia, disebabkan oleh adanya pantangan yang harus dilaksanakan umat Hindu, yakni tidak menyalakan api atau lampu listrik selama 24 jam pelaksanaan ritual Nyepi.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012